kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Utang jatuh tempo ISAT tahun ini Rp 3,9 triliun


Senin, 13 Januari 2014 / 18:08 WIB
Utang jatuh tempo ISAT tahun ini Rp 3,9 triliun
ILUSTRASI. Pertambangan nikel dengan kontraktor PT PP Presisi Tbk (PPRE).


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) harus menyediakan dana sekitar Rp 4 triliun untuk menyelesaikan sejumlah utang yang akan jatuh tempo tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan Indosat per September 2013, emiten telekomunikasi ini memiliki beberapa utang bank dan obligasi yang harus diselesaikan.

Beberapa diantaranya adalah yang berdenominasi dollar AS. Perinciannya, utang bank berdenominasi rupiah yang harus dibayar sebesar Rp 1,5 triliun. Utang ini diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Jatuh tempo pinjaman ini adalah 10 Februari 2014. Kemudian utang obligasi rupiah totalnya senilai Rp 1,63 triliun. Surat utang ini terdiri dari obligasi Indosat Kelima seri A sebesar Rp 1,23 triliun.

Obligasi ini akan jatuh tempo pada 29 Mei 2014 mendatang. Ada juga sukuk ijarah II sebesar Rp 400 miliar. Obligasi syariah ini juga jatuh tempo 29 Mei 2014.

Selanjutnya, ISAT juga memiliki utang dollar AS yang harus dibayar. Utang itu adalah utang kepada SEK, Swedia, HSBC Prancis, dan fasilitas komersial 9 tahun.

Total utang kepada SEK tercatat senilai US$ 158,92 juta. Perseroan menggunakan kurs sekitar Rp 11.613 per dollar AS dalam penjabaran laporan keuangan September 2013. Sehingga, utang SEK itu setara dengan Rp 1,84 triliun.

Adapun, bagian yang jatuh tempo tahun ini senilai Rp 522,58 miliar. Lalu, utang HSBC Prancis totalnya mencapai US$ 120,83 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun. Nilai yang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp 233,87 miliar.

Sementara fasilitas pinjaman komersial berdenominasi dollar AS nilainya US$ 14,19 juta. Jumlah ini setara Rp 164,83 miliar. Bagian yang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp 47,09 miliar. Sehingga, total pinjaman dollar AS yang harus dibayar tahun ini mencapai Rp 2,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×