kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten perkebunan serempak garap biodiesel


Selasa, 20 Oktober 2015 / 19:18 WIB
Emiten perkebunan serempak garap biodiesel


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah berencana menggenjot penyerapan biodiesel membuat mandatori B15. Dengan adanya ketentuan tersebut, emiten perkebunan pun beramai-ramai masuk ke bisnis biodiesel.

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) tengah membangun pabrik biodiesel di Lampung. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 1.050 ton Crude Palm Oil (CPO) per hari. Untuk itu, TBLA perlu merogoh kocek US$ 15 juta. Dengan nilai tukar Rupiah di kisaran Rp 13.600, artinya investasinya bernilai Rp 204 miliar.

Sumber KONTAN mengatakan, TBLA telah melakukan pembangunan pabrik biodiesel tersebut di pertengahan tahun 2015. Adapun, pabrik tersebut ditargetkan rampung sekitar 2-3 bulan mendatang.

Kemudian, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pun berencana mengembangkan bisnis sawitnya hingga ke hilir. SSMS akan membangun pabrik biodiesel tahun depan. Pabrik itu berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah karena dekar dengan lahan perseroan. Untuk itu, investasinya mencapai US$ 20 juta.

Penggarapan biodiesel ini dilakukan melalui induk SSMS yakni PT Citra Borneo Utama. Di situ, SSMS melakukan penyertaan modal sebanyak 19%.

Selain itu, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) berencana menambah kapasitas produksi biodieselnya sebanyak 300.000-600.000 ton di tahun depan. Sampai akhir tahun ini, SMAR memproyeksikan produksi 1,3 juta ton biodiesel. Rinciannya yakni 300.000 ton berasal dari pabriknya di Marunda dan 1 juta ton dari pabrik di Dumai.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menilai penggarapan biodiesel oleh emiten perkebunan semestinya mampu meningkatkan permintaan CPO dan mendongkrak harga. “Untuk emiten bagus kalau implementasinya berjalan baik. Cuma yang jadi masalah adalah keseriusan PT Pertamina,” katanya.

Apabila nantinya berjalan baik, Kiswoyo memperkirakan dampak penggunaan biodiesel terhadap kenaikan harga CPO akan membutuhkan waktu. Ia merasa, pengaruhnya bisa terasa 6 bulan setelah implementasi dijalankan.

Saham TBLA diam di Rp 495 dan SMAR stagnan di Rp 4.400. Sedangkan saham SSMS menghijau 1,32% ke posisi Rp 1.915.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×