kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten perhotelan genjot kinerja di pengujung tahun


Selasa, 19 November 2019 / 14:35 WIB
Emiten perhotelan genjot kinerja di pengujung tahun


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Libur akhir tahun menjadi momen yang dinanti emiten perhotelan untuk menggenjot kinerja. Momen libur akhir tahun diprediksi akan meningkatkan tingkat okupansi hotel.

Salah satunya PT Eastparc Hotel Tbk.  Emiten berkode saham EAST ini memprediksi tingkat okupansi hotel mampu mencapai 90% hingga 92% di akhir tahun ini. Direktur Pemasaran EAST Wahyudi Eko Sutoro mengatakan biasanya tingkat okupansi hotel bisa menembus 90% hingga 92% pada bulan Desember dibandingkan tingkat okupansi di bulan biasanya.

Saat ini, tingkat okupansi hotel milik EAST sekitar 80% hingga 85%. Menyambut momen Natal dan Tahun Baru, EAST sudah bersiap dengan menambah fasilitas hotel dan meningkatkan pelayanan untuk pelanggan.

Baca Juga: Efisiensi, kerugian Red Planet (PSKT) menyusut di kuartal III 2019

Selain libur akhir tahun, memasuki bulan Oktober 2019, EAST juga mencatat kenaikan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). “Biasanya ada beberapa segmen yang mempengaruhi peningkatan seperti dari segmen corporate bisa menyumbang 35%, dan dari segmen government sebesar 36%,” kata Wahyudi kepada Kontan.co.id, Senin (11/18).

Dengan peningkatan pelanggan pada kuartal akhir ini, EAST menargetkan pendapatan hingga tutup tahun 2019 bisa mencapai Rp 60 miliar dengan laba bersih sekitar Rp 8 miliar hingga Rp 10 miliar.

Sampai kuartal ketiga tahun ini, EAST memperoleh pendapatan Rp 44,67 miliar atau meningkat 19,26% dari pendapatan di periode sama tahun lalu Rp 37,46 miliar. EAST juga membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 5,8 miliar sampai September 2019 atau meningkat sekitar 400% dari periode sama tahun 2018 sebesar Rp 1,1 miliar.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Eastparc (EAST) targetkan okupansi hotel capai 92%

Sebagai informasi saat ini EAST hotel bintang lima yang berlokasi di Yogyakarta dengan 189 kamar. Rencananya EAST bakal membangun satu unit hotel baru bernama Eastparc Express di Yogyakarta.

Emiten lain, PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) juga optimistis kinerja di kuartal akhir tahun ini bakal lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya.

Direktur Utama PSKT NG Suwito mengaku, tingkat okupansi hotel saat ini mulai meningkat. Ia memprediksi tingkat okupansi hotel bisa mencapai 90% pada momen Natal dan Tahun Baru nanti.

“Bulan November ini, okupansi sudah mulai meningkat menjadi sekitar 80% dan 90% tergantung lokasi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/11).

Asal tahu saja, PSKT memiliki tujuh hotel yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, dan Makassar. Total kamar yang dari keseluruhan hotel tersebut mencapai 1.058 kamar. Selain itu diketahui pula emiten ini juga mengelola satu hotel bintang empat di Bukittinggi, yakni Hotel Pusako.

Baca Juga: Belasan saham terkena auto reject bawah, begini saran analis

Sampai kuartal III 2019, PSKT mengantongi pendapatan sebesar Rp 49,59 miliar pada kuartal III tahun ini. Pendapatan tersebut turun 9,52% dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 54,81 miliar.

Namun, PSKTbisa memangkas rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk menjadi Rp 10,25 miliar, dari kerugian pada kuartal III 2018 rugi yang mencapai Rp 21,83 miliar.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee melihat, momen libur akhir tahun memang dapat menjadi kesempatan emiten perhotelan untuk memenuhi target kinerja mereka di akhir tahun.

Meski demikian, Hans menuturkan ke depannya emiten perhotelan masih dibayang-banyangi beberapa tekanan, misalnya saja soal persaingan. Menurutnya, menjamurnya berbagai macam startup jaringan hotel dengan harga yang lebih rendah juga bisa menjadi tantangan untuk beberapa emiten perhotelan.

Baca Juga: Labuan Bajo jadi destinasi pariwisata superprioritas, belanja APBN kian digenjot

Maka itu, kata Hans, emiten perhotelan perlu melakuakan inovasi dalam menghadapi tantangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×