kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten Menara Masih Menarik, Simak Rekomendasi Sahamnnya


Jumat, 19 Agustus 2022 / 19:58 WIB
Emiten Menara Masih Menarik, Simak Rekomendasi Sahamnnya
ILUSTRASI. menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi dinilai masih punya prospek menarik di sisa tahun ini. Hal tersebut seiring dengan berkembangnya bisnis menara telekomunikasi.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, bisnis telekomunikasi ini masih terus berkembang dan beberapa emiten masih menunjukkan perbaikan kinerja keuangan, baik dari sisi pendapatan maupun net income.

Misalnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membukukan kenaikan pendapatan 33,88% yoy menjadi Rp 2,61 triliun di kuartal I-2022. Laba bersih emiten Grup Djarum ini juga tumbuh 8,15% menjadi Rp 853,5 miliar per Maret 2022.

Emiten lainnya, pendapatan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 15,4% year on year menjadi Rp 1,6 triliun pada kuartal I-2022. Laba bersih TBIG melesat 56,2% yoy menjadi Rp 415 miliar di tiga bulan pertama 2022.

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bidik Pendapatan Rp 10,5 Triliun di Akhir 2022

Wawan menilai sampai akhir tahun ini sektor menara masih menarik karena didorong dengan beberapa katalis positif. Salah satunya naiknya tren pengguna seluler data.

"Kemudian operator lebih suka fokus pada penyedia layanan seluler atau data dibandingkan mengurus tower," kata Wawan saat dihubungi Kontan, Kamis (19/8).

Menurutnya kalau perusahaan operator membutuhkan menara akan cenderung untuk menyewa dan bisa dipakai oleh beberapa operator. Toh, harganya akan lebih murah dibandingkan harus membuat menara baru dan lebih efisien.

Dari beberapa saham menara, Wawan menjagokan TBIG dan TOWR yang punya return on equity (ROE) tinggi. Mengutip data RTI, ROE TIBG  mencapai 17,16% dan TOWR sebesar 24,48%.

 

Selain itu, dia juga menyukai saham Mitratel (MTEL). Dia berpendapat secara valuasi MTEL masih murah tetapi harus disimpan untuk jangka panjang karena Mitratel masih perlu waktu untuk memanfaatkan belanja modal dari dana IPO.

"Valuasi murah karena tidak menghasilkan yang lain, otomatis kalau cashflow dan income naik terus MTEL akan merangkak naik. MTEL ini akan bersinar di 2024. Harapannya kalau sudah mature REO-nya bisa sebesar TBIG dan TOWR," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×