kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.194   101,00   0,62%
  • IDX 6.989   12,02   0,17%
  • KOMPAS100 1.045   3,76   0,36%
  • LQ45 821   3,04   0,37%
  • ISSI 213   0,26   0,12%
  • IDX30 418   0,51   0,12%
  • IDXHIDIV20 504   0,09   0,02%
  • IDX80 119   0,48   0,40%
  • IDXV30 124   -0,35   -0,28%
  • IDXQ30 139   0,12   0,08%

Emiten Masih Ramai Tambah Modal Lewat Rights Issue dan Private Placement di Q3-2023


Selasa, 22 Agustus 2023 / 23:47 WIB
Emiten Masih Ramai Tambah Modal Lewat Rights Issue dan Private Placement di Q3-2023
ILUSTRASI. Suasana?gerai Starbucks?di Jakarta, MAP Boga Adiperkasa


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Mengebut Ekspansi Bisnis

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengamati aksi emiten mengeksekusi rights issue atau private placement akan memperhatikan sejumlah faktor. Terutama dari strategi ekspansi, kondisi pasar dan industri, serta situasi makro ekonomi.

"Penggalangan dana di pasar modal menarik karena dapat sumber dana tanpa perlu dibebankan bunga. Ditambah lagi kondisi suku bunga belum kembali turun," kata Sukarno kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: MAP Boga Adiperkasa (MAPB) Meraup Dana Rp 434 Miliar dari Private Placement

Rights issue dan private placement yang gencar dilakukan emiten beberapa waktu terakhir bisa jadi merupakan respons untuk mengebut ekspansi yang sebelumnya tertunda akibat pandemi.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menimpali, momentum saat ini masih cukup ideal untuk menggelar ekspansi.

Andhika menyoroti outlook ekonomi dan kondisi industri yang relatif kondusif untuk mendukung pengembangan bisnis. Sementara itu, kondisi pasar modal juga terbilang stabil dengan tingkat fluktuasi yang relatif terjaga.

Di sisi lain, Sukarno mengingatkan dampak fundamental, terutama dari aksi private placement. Ketika share bertambah, maka akan mempengaruhi perhitungan earning per share (EPS) yang bisa turun jika tidak diikuti pertumbuhan kinerja.

Sehingga secara valuasi akan menjadi lebih mahal. Hal ini juga bisa memberikan sentimen negatif bagi pergerakan saham menjelang cumdate.

"Tapi jangka panjangnya jika emiten benar-benar menggunakan dana untuk ekspansi, maka akan positif dan setelah itu harganya bisa naik kembali," terang Sukarno.

Founder dan CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto sepakat, efek dilusi kepemilikan saham yang bisa timbul dari rights issue dan private placement perlu dicemati. Menurut Fendi, private placement bisa lebih memberi sinyal positif lantaran aksi ini membawa investor baru.

"Investor itu membawa cash dan komitmen untuk meningkatkan pengembangan usaha. Jadi kecenderungan akan lebih bagus," kata Fendi.

Baca Juga: Memperkuat Modal, Satria Antaran Prima (SAPX) Gelar Rights Issue



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×