kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten kontraktor tambang tetap optimistis di tengah lesunya harga batubara


Rabu, 20 November 2019 / 18:51 WIB
Emiten kontraktor tambang tetap optimistis di tengah lesunya harga batubara
ILUSTRASI. Kontraktor pertambangan batubara PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau BUMA, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Di tengah lesunya harga batubara, emiten kontraktor tambang batubara masih mencatatkan pendapatan yang positif.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah lesunya harga batubara, emiten kontraktor tambang batubara masih mencatatkan pendapatan yang positif. PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) misalnya, hingga kuartal III 2019 mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 25,98% secara year on year (yoy) menjadi US$ 237,92 juta.

Pertumbuhan pendapatan juga dirasakan oleh tiga emiten kontraktor tambang batubara lainnya. Hingga kuartal III 2091, pendapatan PT United Tractor Tbk (UNTR) meningkat 7,35% yoy menjadi Rp 65,61 triliun, pendapatan PT Samindo Resources Tbk (MYOH) juga meningkat sebesar 7,82% yoy menjadi US$ 188,9 juta. Sementara untuk PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), pedapatannya naik 8,29% yoy menjadi US$ 690,33 juta.

Meskipun keempat emiten tersebut membukukan peningkatan pendapatan, hanya DEWA saja yang juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Di kuartal III ini, laba bersih DEWA yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 44,32% yoy menjadi US$ 1,19 juta dari US$ 826.190.

Baca Juga: Lo Kheng Hong Jual Ruko Seharga Rp 5 Miliar untuk Beli Saham

Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, peningkatan kinerja yang dialami DEWA akibat kenaikan overburden removal ataupun pengupasan lapisan batuan, maupun produksi batubara atau coal delivery.

Corporate Secretary & Chief Corporate Service Officer Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengatakan bahwa di Oktober 2019, volume overburden removal DEWA mencapai 13,40 juta bank cubic meter (bcm). Dari Januari hingga Oktober, DEWA sudah mencatatkan volume overburden removal hingga 96,1 juta bcm, naik 11,58% yoy. " Kontribusi paling besar dari proyek Bengalon," kata Mukson, Rabu (20/11).

Adapun volume delivery coal DEWA dari awal tahun hingga Oktober 2019 sebesar 13,22 juta ton. Dengan demikian, delivery coal DEWA sejauh ini setara dengan 77,76% dari target yang dibidik perusahaan. Sekadar informasi,  volume delivery coal DEWA di bulan Oktober sebesar 1,77 juta ton.

Baca Juga: Guna perbaiki kinerja, ABM Investama (ABMM) perkuat sinergi dengan anak usaha

Pendapatan DEWA sejauh tidak hanya dari bisnis batubara. Sehingga sampai saat ini masih bisa menorehkan kinerja yang positif.

Optimisme serupa juga ditunjukkan oleh Delta Dunia Makmur. Dari awal tahun ingga Oktober 2019, DOID meraih volume overburden removal sebesar 331,4 juta bcm. Sementara target volume overburden removal hingga akhir tahun di kisaran 380 juta bcm hingga 420 juta bcm. DOID mencatatkan 42,6 juta ton delivery coal.  

Walaupun mulai memasuki musin hujan, hingga akhir tahun DOID masih optimistis akan mencapai targetnya. "Kunci untuk meraih target dengan efisiensi yang lebih baik," kata Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).

Langkah tersebut penting mengingat harga komoditas batubara sejauh ini masih lesu. Langkah efisiensi yang diambil DOID dengan memangkas frekuensi pengiriman (shfit) dari tiga kali menjadi dua kali. Manajemen DOID juga berupaya menggunakan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya. Perusahaan juga tengah berupaya meningkatkan utilitas produksi untuk mencapai kinerja yang lebih baik lagi.

Chris Apriliony, analis Jasa Utama Capital Sekuritas berpendapat tahun ini memang masa yang berat untuk kontraktor tambang, terutama bagi kontraktor yang hanya mengerjakan proyek batubara.

Chris mengatakan, di antara saham-saham emiten konstruksi tambang, saham UNTR masih menarik untuk dikoleksi. Sebabnya, UNTR memiliki lini bisnis selain kontraktor batubara. Asal tahu saja, UNTR memiliki beberapa bisnis seperti mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batubara, pertambangan emas, dan industri konstruksi.

Baca Juga: Penjualan alat berat lesu, United Tractors (UNTR) mengikuti dinamika pasar

Apalagi, tambah Chris, UNTR telah mengakuisisi tambang emas tahun lalu sehingga ada kemungkinan membantu kinerja perusahaan. "UNTR menarik karena secara laba tidak turun signifikan, tetapi harga sahamnya sudah turun cukup dalam sehingga menarik untuk diakumulasi," kata Chris kepada Kontan.co.id,  Rabu (20/11).

Asal tahu saja, unit usaha kontraktor penambangan UNTR dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara. Hingga kuartal III 2019, Pama membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 4% menjadi Rp 30 triliun. Volume produksi batubara anak usaha UNTR ini naik 6,5%, dari sebelumnya 90,5 juta ton menjadi 96,4 juta ton. Adapun volume pengupasan tanah atau overburden removal meningkat dari 717,6 juta bcm menjadi 749,9 juta bcm.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Delta Dunia Makmur (DOID) yang Baru Ditendang dari Indeks MSCI

Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai kinerja UNTR masih positif hingga akhir tahun. Meskipun, harga batubara yang rendah mengakibatkan kontribusi penjualan batubara akan lebih kecil dibanding tahun lalu.

Di sisi lain, meskipun DEWA menjadi satu-satunya emiten yang terlihat bertumbuh dari sisi pendapatan maupun laba bersihnya, Chris melihat investor masih enggan membeli sahamnya. Hal tersebut disebabkan harga sahamnya masih tergolong saham gocap atau Rp 50 dan ada sentimen mengenai grup bisnisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×