Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi pendapatan, ICBP berhasil mencatatkan kinerja sesuai dengan ekspektasi analis dan konsensus, dengan realisasi sebesar 26% dari target tahunan.
Namun, pertumbuhan penjualan tahunan hanya sebesar 1,3%pada kuartal I-2025, lebih rendah dari panduan perusahaan yang menargetkan 7%-9% yoy. Perlambatan ini disebabkan oleh lemahnya penjualan domestik yang hanya naik 0,5% yoy.
"Hal ini dipengaruhi oleh pembatasan mobilitas pada akhir Maret dan awal April, yang memengaruhi pengiriman truk, dan penyesuaian harga mi yang dampaknya akan terlihat penuh pada kuartal II-2025," ujar Putu dalam risetnya, Kamis (2/5) lalu.
Baca Juga: LPKR Berhasil Cetak Laba Bersih Rp 169,46 Miliar per Kuartal I 2025
Sementara itu, Putu juga menerangkan pertumbuhan laba untuk INDF ditopang oleh pengendalian beban operasional yang stabil dan peningkatan pendapatan lain-lain
Dari sisi pendapatan, INDF pada kuartal I-2025 mencatatkan pertumbuhan moderat sebesar 2,48% yoy, sejalan dengan perkiraan analis yang mencapai 25% dari target tahun 2025 dan sedikit melampaui konsensus yang berada di angka 27%.
"Segmen Consumer Branded Products (CBP), sebagai kontributor terbesar sekitar 63% dari total penjualan, hanya mencatatkan pertumbuhan 2,1% YoY," tulisnya.
Baca Juga: Rukun Raharja Cetak Pendapatan US$ 66,09 Juta pada Kuartal I-2025
Untuk rekomendasi saham, Putu menyarankan buy saham IBCP dan INDF dengan target harga masing-masing Rp 13.000 dan Rp 8.300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News