kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten konstruksi masih bisa kejar target kontrak baru di semester II-2019


Rabu, 07 Agustus 2019 / 19:36 WIB
Emiten konstruksi masih bisa kejar target kontrak baru di semester II-2019


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perolehan nilai kontrak baru beberapa emiten belum mencapai separuh dari target keseluruhan tahun ini. Kendati begitu, mereka menyebut perolehan nilai kontrak baru telah sejalan dengan target yang ditetapkan.

Sebut saja PT Wijaya Karya (WIKA) yang baru memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 15,23 triliun atau setara dengan 24,67% dari target. Emiten ini akan kejar target di paruh kedua tahun ini. 

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah meraih kontrak baru Rp 3,25 triliun sepanjang semester I-2019.

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Fathia Syafurah menilai capaian tersebut masih sejalan dengan target perusahaan tahin ini. Dimana perolehan nilai kontrak baru mencapai 31,4% dari target yang sebesar Rp 10,35 triliun. 

Baca Juga: Semester II, PT WIjaya Karya (WIKA) akan kantongi dana turn key Rp 6 triliun

"Beberapa proyek yang nilainya besar diantaranya tol KLBM seksi dua dan tiga, tol Jakarta-Cikampek II elevated paket 3, tol Cibitung-Cilincing dan PIK Agung Sedayu Grup," jelas Fathia kepada Kontan.co.id, pekan lalu. 

Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, PT Adhi Karya (ADHI) juga baru mencapai perolehan kontrak baru sebesar 18% dari target sepanjang tahun. Perusahaan ini baru mencatatkan kontrak baru senilai Rp 5,4 triliun. 

Sedangkan PTPP membukukan kontrak baru senilai Rp 14,8 triliun. Angka tersebut setara dengan 29,42% dari target kontrak baru tahun ini yang sebesar Rp 14,8 triliun. 

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, nilai kontrak paling besar yang diraih oleh emiten tersebut adalah penggarapan RDMP V Balikpapan tahap II. Proyek tersebut memiliki nilai kontrak Rp 3,38 triliun.

Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham infrastruktur di tengah pelemahan yuan

Nada optimistis juga keluar dari Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana. Menurutnya wajar apabila emiten konstruksi mengebut kontrak pada sisa akhir tahun ini. 

"Jadi tak perlu merevisi target," jelas dia. 

Dari beberapa emiten tersebut, Wawan melihat ADHI dan PTPP secara valuasi masih menarik. Price earning ratio (PER) ADHI tercatat 11,61 kali dengan price book value (PBV) 0,78 kali. PER PTPP tercatat 15,9 kali dengan PBV 0,7 kali. 

Sedangkan WIKA yang memiliki PER 11,21 kali dengan PBV sebesar 1,12 kali. PER WSBP tercatat 12,07 kali dengan PBV 1,2 kali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×