kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Emiten Komponen Dibayangi Pasar Otomotif yang Lesu, Cek Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 28 Agustus 2024 / 22:13 WIB
Emiten Komponen Dibayangi Pasar Otomotif yang Lesu, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Industri komponen otomotif. KONTAN/Muradi/2013/08/21


Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten komponen otomotif tampaknya masih tertekan dengan adanya penurunan pasar di industri otomotif. Hal ini terlihat dari, kinerja keuangan emiten-emiten yang bergerak di sektor tersebut cenderung menurun pada paruh pertama tahun 2024.

Contohnya, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) yang membukukan penurunan penjualan 8,10% year on year (YoY) menjadi Rp 703,32 miliar pada akhir semester I-2024. BOLT juga mengalami penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 55,37% YoY menjadi Rp 29,11 miliar.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Pacu Pertumbuhan Kinerja

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengalami penurunan pendapatan bersih 2,03% YoY menjadi Rp 9,19 triliun pada semester I-2024. Beruntung, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk AUTO naik 26,48% yoy menjadi Rp 1,01 triliun.

PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) juga mencatatkan penurunan penjualan neto 5,24% YoY menjadi Rp 2,35 triliun pada semester I-2024. SMSM pun masih mampu meraih kenaikan laba bersih 4,34% YoY  menjadi Rp  447,97 miliar.

Selain itu, ada PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) yang menderita penurunan penjualan neto 6,93% YoY menjadi Rp 2,55 triliun pada semester I-2024. Bahkan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk DRMA ikut tergerus 31,46% YoY menjadi Rp 237,06 miliar.

Baca Juga: Saham Emiten Otomotif Masih Prospektif

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan kinerja emiten komponen otomotif masih dibayangi oleh tingkat penjualan kendaraan otomotif yang tengah lesu.

"Apalagi ini berkaitan dengan faktor economic slow down dan era suku bunga tinggi. Butuh waktu untuk sektor emiten komponen otomotif mengalami perbaikan kinerja," kata Nafan kepada Kontan, pekan lalu.

Nafan bilang bahwa investor tentunya akan wait and see di industri komponen otomotif. Selain itu, pergerakan sejumlah saham komponen otomotif juga dinilai kurang likuid, sehingga investor akan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan secara prospek di semester kedua tahun ini emiten komponen otomotif akan cenderung tumbuh melambat dari sisi penjualan. Hal ini mengingat hari libur dan momentum keagamaan membuat normalnya kembali daya beli masyarakat.

Baca Juga: Emiten Otomotif Berpeluang Positif hingga Akhir Tahun 2024, Cek Rekomendasi Analis

Jika melihat dari sisi valuasi yang masih terbilang murah, emiten saham komponen otomotif berpotensi dilirik oleh investor. "Tetapi ini juga harus diikuti dengan kinerja keuangan yang tumbuh," ucap Azis kepada Kontan.co.id, Jumat (23/8).

Azis merekomendasikan buy untuk saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga Rp 2.470 dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dengan target harga Rp 1.215.

Sementara itu, William Wibowo, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera melihat pergerakan saham BOLT ada di level support Rp 950 dan resistance Rp 1.060. William merekomendasikan untuk speculative buy saham BOLT dengan target harga Rp 1.200.

Selain itu, William juga menyampaikan kepada Kontan, Rabu (28/8), untuk melihat pergerakan saham SMSM di level support Rp 1.890 dan resistance Rp 2.080. Ia merekomendasikan untuk buy on weakness saham SMSM dengan target harga Rp 2.300.

Baca Juga: Ini Strategi Selamat Sempurna (SMSM) Kerek Kinerja di Semester II-2024

Prospek Emiten Komponen Otomotif di Semester II-2024

PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) meyakini dapat mencetak pertumbuhan pendapatan 6% hingga 9% pada tahun 2024. Ini seiring dengan adanya pemulihan penjualan pada semester II-2024. 

Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya bilang ada tiga strategi untuk menggenjot kinerja pendapatan tahun ini. Pertama, BOLT akan memanfaatkan peluang dari adanya regulasi pemerintah terkait pembatasan impor atas produk fasteners (pengencang) yang berdampak terhadap akselerasi program lokalisasi dari produsen otomotif dan komponennya.

Strategi kedua, BOLT akan menambah pasar ekspor hingga ke benua Amerika Utara. "Kami baru saja menambah pelanggan baru di Meksiko," kata Anthony kepada Kontan, Senin (26/8).

Baca Juga: Kinerja Emiten Komponen Otomotif Tertekan Penurunan Pasar Otomotif

Ketiga, BOLT juga akan penetrasi ke pasar general industri dan infrastruktur. "Jadi tidak hanya automotive sektor saja yang menjadi target kami," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama SMSM Ang Andri Pribadi mengatakan bahwa manajemen masih optimis kinerja akan lebih baik di semester II-2024.  

Hal ini mengingat tipikal dari customer SMSM yang biasanya akan berupaya untuk mencapai target yang ditetapkan pada semester II-2024, serta dukungan pasar domestik yang semakin membaik di sisa akhir tahun 2024.

"Bila melihat kinerja historis tahunan, perseroan masih optimis kinerja akan lebih baik di semester II-2024," kata Andri kepada Kontan, Jumat (24/8).

Hingga akhir 2024, SMSM membidik pertumbuhan penjualan sekitar 2% dan laba bersih sekitar 8% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Pasar Otomotif Lesu, Industri Komponen Layu

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso melihat ada peluang pemulihan penjualan segmen roda dua (2W) maupun roda empat (4W) pada Semester II 2024, terutama didukung oleh industri visbility yang mulai lebih jelas.

"Pertumbuhan DRMA tahun ini akan lebih banyak didorong oleh segmen 2W, mengingat penjualan domestik di segmen ini menunjukkan ketahanan yang lebih kuat dibandingkan segmen 4W," kata Irianto kepada Kontan, Senin (26/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×