Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sementara untuk KLBF, Helen memprediksi kinerjanya akan membaik seiring dengan pemulihan ekonomi dan program vaksinasi. Apalagi manajemen KLBF mengungkapkan, capex sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas produksi dan distribusi.
Di kuartal terakhir tahun ini, KLBF juga berencana memasarkan vaksin Covid-19 yang saat ini masih dalam tahap uji klinis. Asal tahu saja, KLBF membidik penjualan bersihnya bertumbuh 5% hingga 6%, begitu pula dengan laba bersihnya.
Dia merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.750 per saham untuk KLBF dan Rp 875 per saham untuk SIDO.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengungkapkan, di antara saham-saham farmasi, dia mencermati KLBF. Ia merekomendasikan hold atau maintain buy saham tersebut dengan buy area Rp 1.495 hingga Rp 1.505. Adapun target harganya di Rp 1.555 per saham, Rp 1.695 per saham, Rp 1.840 per saham, dan Rp 1.980 per saham.
Baca Juga: Phapros (PEHA) bukukan laba Rp 7,15 miliar pada kuartal I 2021
Nafan beranggapan, saham-saham farmasi sebenarnya masih memiliki peluang yang baik ke depan. Hal ini tidak terlepas dari program vaksinasi masal yang tengah berlangsung.
Di sisi lain Nafan melihat, emiten farmasi mendapat angin segar dari peningkatan okupasi di rumah sakit dan pelayanan rumah sakit yang semakin progresif. Industri farmasi yang tergolong dalam sektor healthcare, menurutnya juga mendapat dampak positif dari lockdown. "Karena berobat ke luar negeri musti memenuhi berbagai macam persyaratan ketat," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (7/5).
Baca Juga: Saham Kalbe Farma (KLBF) direkomendasikan beli, ini sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News