kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten farmasi dinilai meraup untung di tengah wabah covid-19, ini rekomendasi analis


Kamis, 02 April 2020 / 19:16 WIB
Emiten farmasi dinilai meraup untung di tengah wabah covid-19, ini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Petugas apotek melayani konsumen di apotek Kimia Farma Padang, Sumatera Barat, Senin (16/3/2020). Petugas Kimia Farma mengatakan persedian hand sanitizer (pencuci tangan) sudah habis terjual, karena banyaknya permintaan, sementara untuk penjualan masker p


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan memberikan berbagai stimulus guna memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya membebaskan bea masuk untuk importasi sejumlah komoditas yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.

Hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Juga: Indeks IDX BUMN20 anjlok 38,25% sejak awal tahun, ini 10 saham penurunan terdalam

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai, pembebasan bea masuk bakal positif bagi emiten farmasi karena biaya bahan baku menjadi lebih murah.

Maka dari itu, ia melihat prospek untuk emiten farmasi tahun ini sangat positif dan Sukarno memproyeksi pendapatan emiten farmasi bisa tumbuh minimal 10%.

“Sedangkan laba bersih bisa di atas pertumbuhan pendapatan karena cost-nya lebih efisien,” katanya ketika dihubungi Kontan, Kamis (2/4).

Baca Juga: Penjualan naik, laba Phapros (PEHA) justru tertekan 22,89% di tahun 2019

Menurut Sukarno, saat ini investor sudah dapat mengoleksi saham seperti Kalbe Farma Tbk (KLBF), Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), Indofarma (Persero) Tbk (INAF) karena produk-produk dari ketiga emiten ini dibutuhkan masyarakat dan permintaan akan meningkat.

Ia merekomendasikan investor untuk buy jangka pendek sampai menengah saham KLBF, KAEF, dan INAF atau meenggunakan strategi jangka pendek trading buy memanfaatkan fluktuatif harga.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga menuturkan perusahaan farmasi tengah diuntungkan dari tingginya demand produk kesehatan di tengah Covid-19.

Baca Juga: Harga Saham KAEF Meroket, Kimia Farma Justru Mencetak Rugi Bersih di 2019

“Masyarakat jadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, karena itu penjualan mereka bisa meningkat,” ungkapnya.

William menyarankan pelaku pasar untuk buy saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan target harga 1200 hingga 1300, kemudian beli saham KLBF dengat target harga 1300 – 1500, buy KAEF dengan target price 1500, dan buy INAF dengan TP 1400.

Pada penutupan perdagangan Kamis (2/4), saham SIDO menguat 5,88% ke level 1170, KLBF juga meningkat hingga 10,30% ke level 1285, selanjutnya saham KAEF menghijau 1,17% ke posisi 1.300, dan saham INAF juga ditutup menguat 3,23% ke harga 1.120.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×