kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.309   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.158   84,64   1,20%
  • KOMPAS100 1.054   15,08   1,45%
  • LQ45 829   11,70   1,43%
  • ISSI 213   1,32   0,62%
  • IDX30 429   7,68   1,82%
  • IDXHIDIV20 515   8,93   1,77%
  • IDX80 120   1,38   1,17%
  • IDXV30 122   0,92   0,76%
  • IDXQ30 141   2,22   1,60%

Emiten BUMN kompak minta penundaan bayar utang ke perbankan


Selasa, 05 Mei 2020 / 11:13 WIB
Emiten BUMN kompak minta penundaan bayar utang ke perbankan
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia Bombardier CRJ1000 NextGen Bombardier CRJ-1000 NextGen


Reporter: Azis Husaini, Benedicta Prima, Nur Qolbi | Editor: Azis Husaini

“Dan yang terakhir tentu saja minta bantuan pemerintah. Kalau BUMN pasti dibantu. Cuma masalahnya sebelum ada Covid-19 Garuda Indonesia sudah rugi terus, apalagi sekarang. Paling saya pikir ujung-ujungnya minta bailout ke pemerintah,” jelas Teguh menyoroti kondisi Garuda Indonesia saat ini.

Selain kondisi internal perusahaan, Teguh juga menjelaskan bahwa sektor penerbangan saat ini menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh Covid-19. Mengingat maskapai penerbangan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia juga menunjukkan gejala gagal bayar.

Baca Juga: Rekomendasi teknikal untuk saham TOWR, BBCA dan TLKM untuk perdagangan, Kamis (29/4)

Tak hanya penerbangan, Teguh melihat sektor lain juga akan terdampak kecuali emiten BUMN yang memiliki tata kelola yang baik yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Artinya, keempat emiten tersebut dinilai Teguh cukup efisien dalam pengelolaan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×