kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Emiten Batubara Targetkan Kenaikan Produksi dan Penjualan, Cermati Rekomendasi Analis


Jumat, 07 Maret 2025 / 08:05 WIB
Emiten Batubara Targetkan Kenaikan Produksi dan Penjualan, Cermati Rekomendasi Analis
Kapal tongkang memuat batu bara melakukan lego jangkar di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (18/2/2025). Mayoritas emiten memasang target optimistis dengan mengerek volume produksi dan penjualan batubara dalam panduan tahun 2025.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Di tengah optimisme sejumlah emiten yang mengerek volume produksi dan penjualan, Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas mengingatkan sejumlah katalis yang bisa menjadi pemberat kinerja pada 2025.

Prospek batubara masih bisa tertekan dalam jangka pendek, mengingat di pasar global, China dan India masih memiliki stok yang cukup besar.

Faktor pemberat jangka pendek lainnya bisa datang dari penerapan kebijakan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk ekspor dan penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) 100%. Namun, dalam jangka menengah, prospek batubara masih punya harapan.

Baca Juga: Emiten di Papan Pengembangan Ini Berpotensi Penggerak IHSG, Cek Rekomendasi Analis

"Fenomena La Niña dapat meningkatkan permintaan energi, terutama di negara-negara Asia yang mengandalkan pembangkit listrik tenaga batubara untuk menghadapi peningkatan konsumsi listrik," ungkap Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas.

Dari sisi harga komoditas global, batubara sempat tertekan hingga turun ke bawah level psikologis US$ 100 per ton. Namun, harga batubara saat ini kembali mendaki ke level US$ 104,10 per ton. Kondisi ini mencerminkan adanya perbaikan sentimen secara jangka pendek.

"Namun, kami menilai kenaikan ini masih perlu dikonfirmasi oleh tren permintaan global, mengingat persediaan batubara di pasar utama masih tinggi," imbuh Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas.

Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menambahkan, dalam jangka pendek pelaku pasar akan lebih fokus mencermati sentimen dari pergerakan harga batubara global. Sukarno melihat, laju harga batubara masih tertahan oleh kondisi kelebihan pasokan (oversupply). 

Baca Juga: Sejumlah Emiten Ini Gencar Divestasi Anak Usaha, Cek Rekomendasi Analis

Sukarno menaksir harga batubara saat ini akan menguji level resistance US$ 105 per ton. Jika berhasil ditembus, maka harga batubara berpotensi melaju ke level US$ 110 per ton.

Pelaku pasar bisa memanfaatkan momentum penguatan harga batubara dengan tetap selektif memilih sahamnya. Sukarno menjagokan saham AADI dengan strategi trading buy untuk target harga Rp 7.225 per saham. 

Sukarno juga memilih saham PTBA dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan target harga masing-masing di level Rp 2.700 dan Rp 810 per saham. Sedangkan Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas menyarankan strategi long-term accumulation.Baca Juga: Prospek Emiten Sektor Konsumer Masih Abu-Abu, Simak Rekomendasi AnalisBaca Juga: Sepekan Dana Asing Kabur Rp 8 Triliun, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/2)

Strategi itu bisa menjadi pertimbangan investor untuk memanfaatkan volatilitas harga saham batubara agar masuk di valuasi yang menarik. Sebagai pilihan jangka panjang, Henan Putihrai Sekuritas menjagokan saham PT Pertrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). 

 

Selanjutnya: Harga Saham Blue Chip Ini Tren Naik Saat Emas Diburu, Hari Ini Pilih Jual / Beli?

Menarik Dibaca: Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja pada Hari Ini Jumat 7 Maret 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×