Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Harga emas mendekati harga terendah pada Selasa (11/6) lalu, akibat adanya rencana pengurangan stimulus moneter yang akan dilakukan oleh Bank Sentral Jepang.
Sikap dari Bank Sentral Jepang tersebut memicu kekhawatiran bank sentral lainnya, yang bisa saja menarik dukungan mereka untuk lindung nilai untuk emas.
Harga spot emas turun 0,6% persen menjadi US$ 1.378,51 per ounce, setelah sebelumnya mencapai harga terendah US$ 1.366,65 per ounce pada 23 Mei. Harga emas berjangka di U.S. Comex untuk pengiriman Agustus ditutup turun US$ 9 per ounce menuju $ 1.377 per ounce.
Perlu diketahui, Bank Sentral Jepang berencana membatasi stimulus terhadap pasar, dengan alasan pasar obligasi telah stabil.
"Bank Sentral jepang telah memberikan kesan pasar bahwa tidak akan ada stimulus lagi, " kata Carlos Perez-Santalla, broker dari Marex Spectron.
Selain itu, adanya komentar dari President and CEO of the Federal Reserve (Fed) St Louis James Bullard pada Senin (10/6) tentang inflasi yang rendah di AS juga ikut membebani harga emas. Padahal, harga emas sangat bergantung dari inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News