kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Emas tergantung kabar dari Eropa


Rabu, 10 Oktober 2012 / 06:04 WIB
Emas tergantung kabar dari Eropa
ILUSTRASI. China berupaya menyediakan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 kepada dunia.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga emas bergerak ke dua arah. Harga sempat naik setelah International Monetery Fund (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan global. Itu meningkatkan spekulasi di pasar bahwa implementasi stimulus akan makin gencar. Para investor akan memilih emas sebagai safe haven untuk mengamankan portofolio investasi.

IMF menyebut, perekonomian dunia di tahun ini hanya akan tumbuh sebesar 3,3%. Proyeksi itu merupakan yang terendah sejak 2009. Sedang di 2013, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi sebesar 3,6%. Pada Juli lalu, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,5% di 2012 dan 3,9% di 2013.

Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2012 di Bursa Comex, kemarin (9/10), sempat menguat 0,28% menjadi US$ 1.780,00 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun di perdagangan sore, harga emas kembali terpangkas hingga US$ 1.774,50 per ons troi.  Jika dihitung dalam kurun waktu sebulan, harga emas telah mengalami penguatan sebesar 2,46%.

Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, fluktuasi harga emas terjadi karena pelaku pasar masih memantau kondisi di Eropa. Masalah penyelesaian krisis utang di Yunani dan Spanyol masih menyedot perhatian pasar.
Pertemuan para menteri keuangan Eropa dalam Economic and Financial Affairs (ECOFIN) dan pidato Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, kemarin, merupakan agenda penting yang ditunggu investor.

Berpotensi naik

Secara historis, harga emas menguat tajam ketika stimulus dijalankan. Selama The Federal Reserve (The Fed) menggelontorkan stimulus quantitative easing (QE) pertama dan kedua sepanjang Desember 2008 hingga Juni 2011, harga emas telah menguat hingga 70%.

Berdasarkan analis teknikal, Analis Harvest International Futures, Ibrahim, melihat, sejumlah indikator menunjukkan harga emas akan bullish. Bollinger 20 dan moving average (MA) 50% di atas bollinger tengah.

Moving average convergence divergence (MACD) 60% berada di area negatif. Sementara, relative strength index (RSI) masih belum menunjukkan kecenderungan harga emas akan naik atau turun.

Sepekan ini, Ariston memprediksi harga emas masih cenderung menguat di kisaran support US$ 1.765 dan resistance US$ 1.779 per ons troi. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan harga emas bisa mencapai US$ 1.800 per ons troi dalam waktu dekat.

Bahkan, di akhir tahun, harga emas bisa menanjak ke level US$ 1.860 per ons troi. "Stimulus The Fed akan mengangkat harga emas, kata Ariston. Hitungan Ibrahim, harga emas dalam sepekan ini berada di kisaran 1.778,45 hingga US$ 1.798 per ons troi.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×