kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emas terbang di atas goyahnya ekonomi China


Kamis, 07 Januari 2016 / 20:19 WIB
Emas terbang di atas goyahnya ekonomi China


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Berbeda dengan pergerakan harga komoditas lainnya, harga emas dunia justru mengkilap. Perannya sebagai safe haven menguntungkan pergerakan komoditas logam mulia ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (7/1) pukul 19.30 WIB harga emas kontrak pengiriman Februari 2016 di Commodity Exchange melesat 0,64% ke level US$ 1.098 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Bahkan dalam sepekan terakhir harga emas sudah terbang 3,58%.

Harga ini bahkan sudah rally selama lima hari terakhir dan mendekati level tertingginya dalam dua bulan ke belakang. Menurut pemaparan Robin Bhar, Analis Societe Generale SA, seperti dikutip dari Bloomberg Kamis (7/1) sentimen yang mengangkat harga emas karena apa yang terjadi di China.

Teranyar, cadangan devisa China Desember 2015 turun ke posisi US$ 108 miliar ke level terendahnya sejak 3 tahun terakhir. Sementara bursa saham China anjlok hingga 7,2% dan diberhentikan aktivitasnya untuk sementara waktu. People's Bank of China pun memangkas fixing rate yuan sebesar 0,51% ke posisi 6,5646 atau ke level terendah sejak Maret 2011 akibat guncangan yang terjadi di bursa saham Negeri Tirai Bambu.

Tidak hanya itu, “Ketegangan di Timur Tengah juga ikut mendukung kenaikan harga emas,” kata Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures menambahkan.

Dukungan bagi harga emas juga datang dari koreksi yang menimpa USD. “Pasca rilis data yang bervariasi dan perbedaan dugaan pasar membaca arah moneter The Fed, USD belum naik lagi,” tutur Tonny

Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka. Memang sektor tenaga kerja swasta AS yang dirilis ADP membaik, tapi sektor jasa dan pemesanan pabrik AS masih tenggelam.

Belum lagi beberapa pejabat The Fed merasa kenaikan suku bunga belum dirasa cocok dilakukan tergesa-gesa. Ini dianggap bisa menahan laju kenaikan suku bunga The Fed tahun ini yang ditargetkan di kisaran level 1,25% - 1,50%.

Kondisi fundamental global yang sedang porak-poranda menurut Ric Spooner, chief market strategiest CMC Markets Asia Pacific Pty jadi penyebab naiknya harga emas. “Pelaku pasar akan memperhatikan kelanjutan keadaan di emerging market dan mata uang yang berkaitan dengan China, untuk sementara waktu yen, emas, dan USD akan memenangkan perhatian pasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×