Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pelemahan USD mendorong kilau si kuning emas berpendar terang. Mengutip Bloomberg, Rabu (30/3) pukul 14.55 WIB harga emas kontrak pengiriman Juni 2016 di Commodity Exchange melesat 0,51% ke level US$ 1.234,80 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Ini merupakan kenaikan terbesar harga emas dalam dua pekan terakhir. Kenaikan ini juga masih menjadikan emas sebagai komoditas yang paling kinclong sepanjang tahun 2016. Sebab, sejak awal tahun spekulasi kenaikan suku bunga The Fed terus mengarah negatif.
Akibat pesimisme pelaku pasar terhadap potensi The Fed menaikkan suku bunganya. Pada pidatonya di Economic Club New York kemarin, Janet Yellen, Gubernur The Fed mengindikasikan perlambatan ekonomi global jadi penyebab perlambatan peluang The Fed rate naik tahun ini.
“Harga emas masih akan bergerak bullish karena hal ini dan tentunya akan ada keuntungan yang bisa diambil investor dari rally harga yang diprediksi bisa akan berlanjut ini,” ujar Mark To, Head of Research Wing Fung Financial Group, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (30/3).
Optimisme Mark memandang harga emas terlihat dari prediksinya bahwa harga emas di akhir kuartal dua 2016 ini bisa bertengger di level US$ 1.400 per ons troi. “Karena kenaikan suku bunga The Fed masih akan tertatih dan menguntungkan emas,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News