Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga emas tenggelam ke level terendah dalam satu bulan setelah penguatan dollar AS memudarkan daya tarik logam mulia ini. Kini, investor akan mencermati sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) serta pidato pejabat The Fed untuk mencari petunjuk kenaikan suku bunga The Fed.
Mengutip Bloomberg, Senin (28/3) pukul 18.43 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange melemah 0,28% ke level US$ 1.218,1 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.
Dollar AS mencatat kenaikan terpanjang sejak Januari lalu setelah menguatnya prospek kebijakan ekonomi ketat di Amerika Serikat (AS). Beberapa pejabat The Fed memberi opini terkait kemungkinan naiknya suku bunga pada bulan April mendatang.
Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, spekulasi kenaikan suku bunga The Fed masih akan menjadi sentimen negatif bagi harga emas. "Jika suku bunga The Fed naik, emas akan kembali tertekan namun dalam rentang sempit," paparnya.
Data pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2015 yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan peningkatan menjadi 1,4% dari angka sebelumnya serta proyeksi sebesar 1%. Angka ini mendukung potensi kenaikan suku bunga The Fed.
Pekan ini investor akan mencermati berbagai data ekonomi yang dirilis AS. Diantaranya, data penjualan rumah yang tertunda, tingkat kepercayaan konsumen hingga data tenaga kerja.
Gubernur The Fed, Janet Yellen juga akan memberikan pidato di New York pada Selasa pekan ini (29/3). Investor akan kembali mencari petunjuk soal kenaikan suku bunga The Fed melalui pidato tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News