kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

Emas Sentuh US$ 4.137 per Ons, Analis Prediksi Bisa Tembus US$ 5.000 Tahun Depan


Selasa, 11 November 2025 / 18:26 WIB
Emas Sentuh US$ 4.137 per Ons, Analis Prediksi Bisa Tembus US$ 5.000 Tahun Depan
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Ajay Verma


Reporter: Wafidashfa Cessarry | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas menguat dan menyentuh level tertinggi dalam tiga pekan terakhir pada perdagangan Selasa (11/11/2025).

Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,5% ke level US$ 4.137,06 per ons troi pada pukul 08.16 GMT, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 23 Oktober di US$ 4.148,75. Level ini masih berada di bawah rekor tertinggi US$ 4.381,21 yang dicapai pada 20 Oktober lalu.

Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga naik 0,5% menjadi US$ 4.143,80 per ons troi.

Baca Juga: Penjualan Emas Digital Diproyeksi Tembus 25 Juta Gram Hingga Akhir Tahun 2025

Kenaikan harga emas ini terjadi seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat (AS), yang mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera menurunkan suku bunga.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai sentimen pasar masih didorong oleh permintaan terhadap aset aman (safe haven).

“Sebelumnya emas sempat terkoreksi karena harapan meredanya tensi dagang AS–China. Namun setelah data ekonomi AS seperti ISM dan tenaga kerja menunjukkan pelemahan, harga emas kembali breakout dan melanjutkan kenaikan,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id.

Menurut Lukman, bagi investor jangka panjang, emas tetap menarik untuk diversifikasi aset.

“Kalau tujuannya diversifikasi ke safe haven, idealnya bisa membeli kapan pun dan menahannya untuk jangka panjang,” jelasnya.

Ia memperkirakan harga emas berpotensi menutup tahun di kisaran US$ 4.200–4.400 per ons troi, dan bisa menembus US$ 5.000 pada tahun depan.

Baca Juga: ICDX Proyeksikan Volume Perdagangan Emas Digital Sentuh 25 Juta Gram pada 2025

Sementara itu, Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menilai, pelemahan harga emas usai mencetak rekor tertinggi di US$ 4.381 hanya merupakan koreksi jangka pendek.

“Setiap kenaikan pasti ada masa koreksinya. Rebound yang terjadi saat ini wajar, karena tren jangka panjang emas masih bullish,” ujarnya.

Wahyu menjelaskan, penguatan harga emas ditopang oleh kombinasi faktor fundamental seperti ketegangan geopolitik global, pelemahan dolar AS, dan meningkatnya permintaan dari bank sentral.

Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed serta stimulus moneter di Eropa dan China turut menjadi pendorong utama.

Ia memperkirakan harga emas berpotensi menguji US$ 4.400–4.600 dan bahkan menembus US$ 5.000 per ons troi pada akhir tahun.

Baca Juga: Harga Emas Terus Naik, Analis: Investor Perlu Realisasi Keuntungan dengan Cermat

Dari sisi domestik, Pengamat Ekonomi dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai tren kenaikan harga emas global masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

“Saat ini harga emas dunia berada di sekitar US$ 4.128 per ons troi, dan kemungkinan bisa menembus US$ 4.225 dalam waktu dekat,” kata Ibrahim.

Menurutnya, harga emas masih berpotensi menguat karena ekspektasi penurunan suku bunga 25 basis poin pada Desember serta tingginya ketidakpastian geopolitik.

Sebagai strategi investasi, Wahyu menyarankan investor memanfaatkan koreksi harga jangka pendek untuk akumulasi bertahap.

“Gunakan strategi dollar-cost averaging (DCA) agar risiko volatilitas lebih terkendali di tengah tren kenaikan jangka panjang emas,” sarannya.

Selanjutnya: BI Dorong QRIS Bisa Digunakan untuk Credit Scoring Fintech Lending, Ini Kata OJK

Menarik Dibaca: 9 Daftar Jus Penambah Berat Badan, Jus Pisang Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×