Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SINGAPURA. Kilau emas kembali berpendar untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, Senin (15/8). Menyusul dollar diperdagangkan mendekati level terendah sejak Juni setelah laju data ritel Amerika Serikat (AS) berhenti pada Juli.
Mengutip Bloomberg, emas untuk pengiriman segera naik 0,3 % menjadi US$ 1,340.30 per ons troi pada pukul 14:29 waktu Singapura, setelah kehilangan 0,8 % dalam dua sesi sebelumnya, menurut Bloomberg harga generik. Si kuning tetap naik 26 % tahun ini.
Sebelumnya, dollar merosot ke level terendah sejak Juni pada penutupan perdagangan Jumat (13/5) setelah rilis data penjualan ritel AS menunjukkan lajunya tidak terduga terhenti. Menguatkan spekulasi Federal Reserve akan menahan lebih lama lagi untuk kenaikan suku bunganya.
"The Fed lebih mungkin untuk menunda kenaikan suku bunga hingga Desember," kata Mark To, kepala penelitian di Wing Fung Financial Group.
Mark To memprediksi emas kemungkinan akan menembus level US$ 1.400 sampai US$ 1.500 pada akhir tahun, bahkan ada potensi harga turun di bawah US$ 1.300 dalam jangka pendek.
Asal tahu saja, emas telah turun 0,8 % pada Agustus ini dipicu dari tekanan yang datang dari pasar saham. Sumringahnya pasar saham menahan laju permintaan logam mulia sebagai safe haven.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News