Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Emas mencetak level tertinggi dua bulan di pasar Amerika, Kamis (10/8), di tengah memanasnya konflik antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Emas spot naik 0,59% menjadi US$ 1.284,70 per troi ons. Ini harga tertinggi sejak 9 Juni.
Sementara, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di Comex-AS juga naik 0,84% ke US$ 1.290,10 per troi ons dari sesi sebelumnya di US$ 1.279,3. Ini harga tertinggi setidaknya sejak 8 Juni lalu. Di pasar elektronik Asia, emas lanjut menguat ke level US$ 1.292,60 per troi ons pukul 06.12 WIB.
Ketegangan geopolitik memicu investor membeli emas batangan sebagai aset safe haven. "Untuk saat ini, tren naik sangat jelas pada emas, karena pasar bereaksi terhadap peristiwa geopolitik eksternal," kata Jonathan Butler, analis komoditas Mitsubishi di London seperti dilansir CNBC, Kamis.
Harga logam mulia juga menguat setelah data menunjukkan harga di tingkat produsen AS secara tak terduga turun per Juli. Ini penurunan terbesar dalam hampir setahun dan mengindikasikan perlambatan inflasi lebih lanjut yang dapat menunda kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Pasar menunggu rilis data inflasi konsumen AS pada Jumat ini, yang akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang keputusan The Fed di masa depan.
Secara teknikal, harga di sekitar US$ 1.279 merupakan level kunci, yang mengindikasikan downtrend sejak pertengahan 2016, ketika emas melonjak ke level rekor dua tahun di US$ 1.374,91.
"Jika emas menembus ke atas downtrend ini, maka berpotensi mendorong harga sampai US$ 1.300, level tertinggi baru-baru ini yang dicapai pada April dan Juni," papar Butler.
"Posisi spekulatif di bursa emas AS tetap terjaga, ucap Ahli strategi UBS, Joni Teves.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News