kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Emas akan berkilau hingga akhir tahun


Selasa, 07 Juni 2016 / 20:02 WIB
Emas akan berkilau hingga akhir tahun


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Prospek harga emas kembali cerah seiring dengan pudarnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed di bulan Juni.

Mengutip Bloomberg, Selasa (7/6) pukul 17.24 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange turun 0,3% ke level US$ 1.241,24 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sepanjang tahun ini, emas mampu menanjak 16,8%.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures menduga pola kenaikan suku bunga The Fed tahun ini akan sama dengan tahun lalu di mana spekulasi berkembang sejak awal tahun tetapi kenaikan benar - benar dilakukan di akhir tahun.

"Saya melihat harga emas tahun ini tidak akan lebih rendah dari tahun lalu. Setiap pernyataan yang disampaikan The Fed direspon berlebihan oleh pasar," tuturnya.

Menjelang referendum Brexit, dollar AS kemungkinan akan semakin kuat, apalagi jika polling menunjukkan preferensi masyarakat Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

Sementara The Fed tidak ingin dollar AS menguat tajam. Adanya referendum Brexit juga melunturkan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Juli.

Selama harga emas masih bergulir di atas US$ 1.235 per ons troi, Deddy menduga peluang emas pada akhir semester I-2016 dalam rentang US$ 1.250 - US$ 1.261 per ons troi.

Perlambatan ekonomi global masih akan menjadi perhatian pasar sehingga memberi tenaga pada pergerakan emas tahun ini. Kondisi ekonomi di China dan Eropa terlihat belum stabil, bahkan setelah Bank Sentral di masing - masing negara menggelontorkan stimulus.

"Penetapan suku bunga negatif Bank Sentral Eropa di awal tahun juga menjadi sentimen yang melesatkan emas," kata Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×