Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Kemarin (6/6), harga emas dunia bergerak mendekati level tertingginya dalam dua pekan terakhir. Posisi harga emas tampak stabil setelah Pimpinan The Fed Janet Yellen mengatakan dirinya masih berharap untuk menaikkan suku bunga acuan secara bertahap.
Data CNBC menunjukkan, harga emas di pasar spot ditutup dengan kenaikan 0,1% menjadi US$ 1,245m31 per troy ounce, setelah mendaki ke posisi tertingginya sejak 24 Mei lalu di level US$ 1.248,40 per troy ounce.
Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus ditutup dengan kenaikan 0,41% menjadi US$ 1.245,20 per troy ounce.
Setelah dirilisnya data tenaga kerja AS yang mengecewakan pada Jumat (3/6) lalu, Yellen mengungkapkan kecemasan mengenai perlambatan pertumbuhan tenaga kerja hanya seminggu menjelang rapat rutinan komite The Fed di Washington.
"Jumat lalu, data tenaga kerja AS sangat mengecewakan," demikian pernyataan Yellen di Philadelpia, Senin (6/6).
Yellen tidak memberikan petunjuk yang lebih detil mengenai waktu pasti pelaksanaan kenaikan suku bunga. Meski demikian, dia tetap mengindikasikan bahwa suku bunga tetap harus dinaikkan secara bertahap seiring berjalannya waktu untuk menjaga kesehatan ekonomi AS.
"Pernyataan Yellen yang masih bermakna ganda menyebabkan harga emas dan pasar komoditas lainnya tak banyak mengalami perubahan. Mungkin ini menjadi tujuan sebenarnya," jelas Tai Wong, director of base and precious metals trading BMO Capital Markets di New York.
Harga emas -yang sudah naik 17% pada tahun ini- sudah mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir akibat pernyataan sejumlah pimpinan bank sentral AS, termasuk Yellen, yang meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Kemarin, posisi dollar tampak sedikit melemah di hadapan keranjang mata uang dunia. Sedangkan pasar saham AS masih tetap kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News