Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kendati restrukturisasi atas penyelesaian utang dalam bentuk equity-linked bond (ELB) baru dilakukan tahun depan, namun PT Bakrieland Development Tbk tetap mengeksekusi akuisisi PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS), anak usaha Minarak Labuan Co Ltd (MLCL).
Bahkan, Ambono Januarianto, Direktur Utama perusahaan berkode saham ELTY ini menargetkan, pembayaran akuisisi akan diselesaikan akhir tahun ini. Padahal, dalam perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) yang diteken Desember 2012 lalu, kelanjutan transaksi pembelian 99,21% saham MMS salah satunya tergantung dari proses restrukturisasi ELB.
Jadi penyelesaian, transaksi pembelian saham MMS akan dilakukan setelah restrukturisasi ELB selesai. Sekadar mengingatkan, Minarak Labuan selaku pemilik MMS adalah perwakilan kelompok usaha Bakrie yang diberi mandat menyediakan seluruh dana bagi penanganan lumpur Lapindo.
Namun, Ambono mengelak, jika transaksi ini merupakan transaksi afiliasi. "Kami bukan afiliasi," kata dia. Kabarnya, transaksi inilah yang membuat para pemegang obligasi melakukan put option atas ELB yang diterbitkan perusahaan.
Ketika dikonfirmasi, Ambono mengaku tidak mengetahui alasan para bond holder mengajukan put option sebagian utang itu. "Tanya saja ke mereka (bond holder)," tuturnya.
MMS memiliki 500 hektare (ha) lahan. Minarak menjual MMS kepada ELTY melalui anak usahanya, PT Bakrie Swasakti Utama (BSU). Total transaksi mencapai Rp 3,5 triliun. Hingga Juni 2013, total uang yang telah disetor sekitar Rp 2,98 triliun. Sisanya, akan dilunasi di akhir tahun ini.
Ambono bilang, dana akuisisi ini diambil dari dana hasil penjualan lahan dan proyek yang dikembangkan perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News