kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lahan Bakrieland tersisa 2.447 hektare


Kamis, 24 Oktober 2013 / 06:29 WIB
Lahan Bakrieland tersisa 2.447 hektare
ILUSTRASI. Proyek dengan kredit sindikasi perbankan


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Kepemilikan cadangan lahan (landbank) PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berkurang drastis hanya dalam tempo setahun. Dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (22/10), per September 2013 ELTY tinggal memiliki landbank seluas 2.447 hektare (ha).

Aset utama ELTY sebagai perusahaan properti ini berkurang hingga 82,19% dari posisi per Juni 2012. Pada periode itu, pengembang properti milik Grup Bakrie ini masih memiliki landbank seluas 13.737,7 ha.

Luas landbank menurun drastis terjadi di proyek Sentul Nirwana milik PT Bukit Jonggol Asri (BJA). Per 30 Juni 2012, landbank ELTY masih seluas 12.808 ha di Jonggol, Jawa Barat. Per September 2013, luas landbank ELTY di Sentul Nirwana tersisa 1.040 ha (lihat tabel).

Ini karena imbas aksi ELTY melepas kepemilikan saham BJA. Pada April 2013, ELTY telah melepas 15% saham BJA kepada PT Sentul City Tbk (BKSL) senilai Rp 300 miliar. Transaksi ini membuat kepemilikan ELTY di BJA berkurang menjadi 35%. Sebaliknya, kepemilikan saham BJA yang dikuasai BKSL bertambah menjadi 65%.

Belakangan, ELTY berniat melego seluruh kepemilikan sahamnya di BJA. Saat ini, ELTY dan BKSL tengah bernegosiasi terkait rencana transaksi tersebut. Jika transaksi terwujud, ELTY tidak akan memiliki landbank lagi di kawasan Jonggol. Ini kemunduran besar, sebab ELTY awalnya ingin membangun proyek perumahan di lahan tersebut.

Tapi, ELTY tidak punya pilihan lain karena terdesak untuk membayar utang obligasi US$ 155 juta. Belum lama ini, The Bank of New York Mellon (BNYM) cabang London mengajukan Permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang terhadap ELTY. Cuma, permohonan tersebut ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Terlepas dari itu, manajemen ELTY telah menjual banyak asetnya untuk membayar utang. Di semester I 2013, ELTY meraih dana Rp 1,9 triliun dari hasil penjualan tanah, rumah dan apartemen. ELTY, semisal, menjual tanah ke PT Sinar Mas Teladan dan PT Pertamina dengan jumlah akumulasi di atas 10% dari jumlah penghasilan usaha bersih.

Misalnya, ELTY menjual tanah seluas 35.630 m² di Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan ke Pertamina senilai Rp 802,22 miliar. Sementara, anak usaha ELTY, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK) juga menjual 20 bidang tanah seluas 2.085,14 m² di Setiabudi kepada PT Sinar Mas Teladan seharga Rp 75,75 miliar. Pada 18 Maret 2013, anak usaha ELTY, PT Superwish Perkasa (SP), juga menjual tanah seluas 23.829 m² ke Sinar Mas Teladan dengan harga jual Rp 865,68 miliar.

Andy Wibowo Gunawan, Analis AAA Sekuritas pernah mengatakan, prospek ELTY akan kian suram jika juga menjual seluruh lahan di Jonggol. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×