kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekspor perdana Bursa Timah hampir 150 ribu ton


Sabtu, 21 September 2013 / 13:09 WIB
Ekspor perdana Bursa Timah hampir 150 ribu ton
ILUSTRASI. Mulai Senin (9/5/2022) pukul 12.00 WIB, pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 28 resmi dibuka. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Volume transaksi timah batangan di Bursa Timah Indonesia kian meningkat. Hal ini terbukti dari dilakukannya ekspor perdana timah batangan melaui Bursa Timah BKDI pada Sabtu (21/9) kemarin.

Berdasarkan data yang dirilis Bursa Timah, volume ekspor timah perdana kemarin mencapai 149.999 metrik ton. Ekspor tersebut dilakukan melalui pelabuhan Pangkalbalam, Bangka. Ekspor ini merupakan penyelesaian penyerahan fisik timah batangan hasil transaksi di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI).

Pihak Penjual pemegang ET Timah untuk ekspor tersebut adalah PT. Mitra Stania Prima (MSP), PT. Refined Bangka Tin (RBT), PT.Inti Stania Prima (ISP). Sedangkan pihak pembeli adalah Toyota Tsusho Corp, Westin Trade Global Ltd dan Uni Bros Metal Pte Ltd.

Pergerakan harga timah pun kian menunjukkan kenaikan. Bila harga timah sebelum pembukaan Bursa Timah tanggal 30 Agustus 2013 adalah US$ 21,100, maka Jumat (20/9) kemarin ditutup pada US$ 23,100. Hal ini menunjukkan telah terjadi reli sepanjang dua pekan terakhir  dengan peningkatan sebesar 9,4%. Hingga kemarin, total transaksi perdagangan di Bursa Timah BKDI telah mencapai kurang lebih 515 metrik ton.

Proses pengapalan  untuk ekspor selanjutnya antara lain dari para Penjual pemegang ET Timah sampai saat ini telah dilapor akan dilakukan oleh PT. Refined Banka Tin (RBT), PT Timah Tbk dan  PT Inti Stania Prima (ISP).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×