kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor melesu, harga CPO kian merosot


Minggu, 15 Juli 2018 / 13:55 WIB
Ekspor melesu, harga CPO kian merosot
ILUSTRASI. PANEN KELAPA SAWIT


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih terus menurun. Hal ini seiring dengan makin berkurangnya tingkat permintaan dari negara-negara pengimpor, ditambah kekhawatiran terhadap perang dagang yang akan turut memangkas permintaan China.

Mengutip Bloomberg, Jumat (13/7), harga CPO kontrak pengiriman September 2018 di Malaysian Derivative Exchange tercatat di posisi RM 2.162 per metrik ton.

Harga ini melorot 1,1% jika dibandingkan dengan harga pada hari sebelumnya, serta merupakan level terendah harga sejak 2016. Dalam sepekan, harga CPO bahkan telah mencatat penurunan sebesar 4,6%.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, menjelaskan, anjloknya harga CPO terjadi lantaran tingkat permintaan terus berkurang, sementara produksi dan cadangan minyak sawit kian meningkat.

"Cadangan CPO Malaysia saat ini merupakan yang tertinggi dalam enam bulan terakhir. Diperkirakan, akhir Juli nanti cadangan naik sekitar 11% month-on-month," kata Deddy, Jumat (13/7). Akhir Juni lalu, cadangan CPO Malaysia juga tercatat bertambah 0,8% mom menjadi 2,19 juta ton.

Tak hanya di Malaysia, kondisi cadangan CPO di Indonesia juga melimpah. Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), simpanan CPO Indonesia di periode Mei ada sebanyak 4,76 juta metrik ton atau melonjak 20% jika dibandingkan bulan sebelumnya. Ini merupakan jumlah simpanan CPO terbanyak di Indonesia sejak Januari 2016.

Deddy menambahkan, cadangan tersebut meningkat seiring dengan tingkat produksi yang juga makin tinggi. Produksi CPO Indonesia sepanjang Mei naik 14% menjadi 4,24 juta ton dari sebelumnya 3,72 juta ton di bulan April

"Sementara, ekspor CPO Indonesia turun dari sebelumnya 2,22 juta ton menjadi 2,14 juta ton. Tak heran harga meningkat karena produksi dan cadangan bertambah, tapi permintaan berkurang" terang Deddy.

Sejak bea impor untuk CPO di India dikerek, penurunan permintaan juga terlihat di negara tersebut. Menurut Deddy, sepanjang Juni, ekspor CPO ke India turun 31% mom menjadi hanya sekitar 346.280 ton.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×