kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekspor dan pajak Malaysia mengangkat harga CPO


Senin, 22 Mei 2017 / 17:51 WIB
Ekspor dan pajak Malaysia mengangkat harga CPO


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kenaikan ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) serta pemangkasan pajak ekspor Malaysia memberi suntikan tenaga pada harga CPO jangka pendek. Tren penguatan harga hingga semester pertama semakin terjaga oleh prospek permintaan bulan Ramadan.

Mengutip Bloomberg, Senin (22/5) pukul 16.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2017 di Malaysia Derivative Exchange menguat 1% ke level RM 2.663 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, CPO menanjak 2,07%.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, CPO berpotensi melanjutkan pergerakan naik seiring ekspektasi meningkatnya permintaan ekspor Malaysia.

Data survey kargo Intertek Testing Services menunjukkan ekspor CPO Malaysia periode 1-20 Mei naik 20% menjadi 846.705 ton dibanding periode sama bulan lalu. "Penguatan harga CPO juga seiring dengan pergerakan minyak mentah dunia menjelang pertemuan OPEC pekan ini," ujarnya.

Sementara kebijakan Malaysia untuk menurunkan pajak ekspor CPO memberi suntikan tenaga pada prospek harga hingga akhir semester ini. Malaysia mengurangi pajak ekspor CPO bulan Juni menjadi 6% dari bulan Mei sebesar 7%.

Apalagi ditambah dengan momentum kenaikan permintaan di bulan Ramadan. Proyeksi Faisyal CPO akan berada di kisaran RM 2.500 - RM 2.750 per metrik ton hingga akhir semester pertama.

Meski pergerakan CPO saat ini ditopang sentimen positif, peluang koreksi harga masih terbuka. Salah satu sentimen negatifnya adalah angka permintaan CPO Indonesia. Survey Bloomberg terhadap lima analis, pengolah, dan produsen sawit menunjukkan, ekspor CPO Indonesia pada bulan April kemungkinan turun 2,8% menjadi 2,4 juta metrik ton dibanding bulan Maret.

Penurunan ini merupakan yang ketiga secara beruntun atau terpanjang sejak Februari 2015. Penurunan impor CPO Eropa menjadi penyebab utamanya. Pasalnya, parlemen Eropa bulan lalu mengajukan sertifikasi bagi produk CPO agar memenuhi standar ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×