kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO diprediksi naik menuju RM 2.660


Kamis, 18 Mei 2017 / 15:20 WIB
Harga CPO diprediksi naik menuju RM 2.660


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) bergerak turun mengikuti minyak kedelai. Namun CPO diprediksi berpotensi menguat dengan sentimen positif dari Malaysia.

Mengutip Bloomberg, Kamis (18/5) pukul 14.43 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2017 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 0,37% ke level RM 2.621 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

Koreksi harga CPO seiring dengan pelemahan minyak kedelai. Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, harga CPO hari ini masih berpeluang menguat.

Sentimen positif datang dari kenaikan permintaan dalam negeri Malaysia maupun luar Malaysia. "Selain itu yang berpeluang memicu kenaikan harga minyak CPO adalah pelemahan mata uang ringgit dan kembali naiknya harga minyak mentah," ujarnya.

Data survey kargo Malaysia menjelaskan, jumlah permintaan minyak sawit domestik meningkat pesat menjelang bulan Ramadhan. Sementara jumlah pengiriman minyak sawit ke luar Malaysia naik sekitar 7% - 9% pada paruh pertama bulan Mei dibandingkan periode sama bulan lalu.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 0,73% ke level US$ 48,96 pada Rabu (17/5) sehingga menambah dukungan pada CPO hari ini. Data Energy Information Administration menunjukkan adanya penurunan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) sebesar 1,8 juta barel pekan lalu.

Faisyal mencatat pergerakan mata uang Ringgit melemah 0,1% ke level 4,3260 per dollar AS pada pukul 10.10 WIB pagi tadi. "Mata uang ringgit yang melemah berpeluang menopang penjualan minyak sawit karena akan membuat harga lebih rendah bagi para pemegang mata uang lainnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Faisyal menjelaskan, harga CPO memiliki level resistance terdekat di RM 2.660. Jika berhasil menembus level tersebut, maka harga bisa bergerak lebih tinggi ke RM 2.690. Sebaliknya, area RM 2.615 menjadi level support terdekat. Jika harga menembus ke bawah zona tersebut, maka terbuka peluang koreksi lebih dalam dengan mengincar support ke RM 2.580.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×