Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas melemah pada hari Senin di tengah memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih awal pada tahun ini. Sementara fokus pasar mulai beralih ke pertemuan kebijakan Federal Reserve dan data non-farm payrolls AS yang akan dirilis pada minggu ini.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi US$ 2,334.20 per ons pada pukul 07.30 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi US$ 2,345.90 per ons.
“Emas menghadapi beberapa tantangan mengingat kemungkinan penundaan penurunan suku bunga. Namun, jika emas dapat tetap berada di kisaran US$ 2.200-US$ 2.350, maka emas akan berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan potensi penurunan data makro AS di kuartal mendatang,” kata Tim. Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.
Pasar berfokus pada pertemuan kebijakan The Fed pada 30 April-1 Mei dan data Non-farm Payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat. The Fed terlihat mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil di 5,25% hingga 5,5% pada pertemuan ini.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Menguat Terbatas di Pekan Ini, Simak Prospeknya ke Depannya
“Jika kita mendengar sikap hawkish dari (Ketua Fed) Jerome Powell minggu ini, dikombinasikan dengan data lapangan kerja yang solid, emas mungkin menghadapi ujian pada beberapa level support utama pada sisi negatifnya,” kata Waterer.
Investor memperkirakan penurunan suku bunga tunggal pada bulan November tahun ini setelah serangkaian data inflasi AS yang sulit dipahami dan retorika hawkish dari pejabat Fed termasuk Powell.
“Penurunan musiman dalam permintaan regional mungkin terjadi hingga pertengahan tahun 2024, namun tren konsumsi yang secara struktural lebih kuat melalui saluran ritel dan PBOC (People’s Bank of China) mendukung harga dasar emas yang lebih tinggi, meningkatkan base case sebesar US$ 3.000 pada tahun berikutnya," tulis analis Citi dalam sebuah catatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News