Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
Ke depan, guna beradaptasi di tengah pandemi, SAMF akan melakukan penyesuaian cara bekerja yang lebih efisien dan intensif dalam kondisi “new normal”. Selain itu, produsen pupuk majemuk NPK non subsidi ini lebih berfokus dan intens kepada pelanggan yang mempunyai jejak rekam baik.
Saat ini SAMF tengah melakukan penambahan kapasitas produksi di kedua pabriknya yakni di pabrik Sampit, Kalimantan Tengah dan di Medan, Sumatra Utara. Meski demikian, Dadang menegaskan rencana ekspansi SAMF tetap berjalan dan tidak terhambat pandemi Covid-19. “Tetap jalan sesuai rencana,” sambung dia.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Memupuk Laba dari Bisnis Pupuk
Saat ini, SAMF memiliki 5 buah pabrik yang tersebar di Jawa Timur, Sumatra Utara dan Kalimantan Tengah dengan total kapasitas eksisting sebesar 440 ribu ton. Dengan adanya penambahan kapasitas di dua pabrik tersebut, Dadang mengatakan kapasitas total SAMF diperkirakan naik menjadi 600 ribu ton.
Untuk diketahui, SAMF melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Maret 2020 silam. Produsen pupuk ini meraup dana segar hasil dari Initial Public Offering (IPO) hingga Rp 93 miliar.
SAMF akan menggunakan sekitar 49,78% dana segar yang diperoleh dari IPO, atau sekitar Rp 46,2 miliar untuk mendanai kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) entitas anak usaha guna meningkatkan kapasitas produksi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News