kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspansi pabrik Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) tidak terdampak pandemi Covid-19


Kamis, 16 Juli 2020 / 15:59 WIB
Ekspansi pabrik Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) tidak terdampak pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Pabrik pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) yang belum kunjung usai turut mengganggu kelangsungan bisnis PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF). Pemasaran dan distribusi produk SAMF mengalami pembatasan sehubungan dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kepada Kontan.co.id, Direktur Saraswanti Anugerah Makmur Dadang Suryanto mengatakan, hambatan terjadi di semua wilayah pemasaran SAMF.  ”Hambatan terjadi di semua wilayah, meliputi ketersediaan armada angkutan dan proses bongkar muat barang,” ujar Dadang kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7).

Asal tahu, SAMF memiliki 12 wilayah pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Medan, Pekanbaru, Jambi, Yogyakarta, Surabaya, Sampit, hingga Balikpapan.

Baca Juga: Terganggu pandemi, Saraswanti (SAMF) prediksi pendapatan turun kurang dari 25%

Selain itu, Covid-19 juga berdampak pada penagihan pembayaran pelanggan SAMF.  Penagihan (pembayaran dari konsumen) mengalami perlambatan yang tercermin dari nilai piutang yang meningkat dibandingkan posisi Desember tahun 2019

Dadang melanjutkan, pandemi Covid-19 juga turut mempengaruhi suplai bahan baku SAMF. Hal ini seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial di negara-negara importir bahan baku SAMF yakni China, Rusia, dan Mesir.

Guna mengatasi hal ini, SAMF mencari alternatif sumber bahan baku dari kawasan atau negara yang tidak berdampak Covid-19, seperti Laos dan Kanada. Selain kedua Negara ini, Dadang mengatakan Yrdania dan Uzbekistan juga menjadi Negara alternatif bahan baku pupuk SAMF.

Ke depan, guna beradaptasi di tengah pandemi, SAMF akan melakukan penyesuaian cara bekerja yang lebih efisien dan intensif dalam kondisi “new normal”.  Selain itu, produsen pupuk majemuk NPK non subsidi ini lebih berfokus dan intens kepada pelanggan yang mempunyai jejak rekam baik.

Saat ini SAMF tengah melakukan penambahan kapasitas produksi di kedua pabriknya yakni di pabrik Sampit, Kalimantan Tengah dan di Medan, Sumatra Utara. Meski demikian, Dadang menegaskan  rencana ekspansi SAMF tetap berjalan dan tidak terhambat pandemi Covid-19. “Tetap jalan sesuai rencana,” sambung dia.

Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Memupuk Laba dari Bisnis Pupuk

Saat ini, SAMF memiliki 5 buah pabrik yang tersebar di Jawa Timur, Sumatra Utara dan Kalimantan Tengah dengan total kapasitas eksisting sebesar 440 ribu ton. Dengan adanya penambahan kapasitas di dua pabrik tersebut, Dadang mengatakan kapasitas total SAMF diperkirakan naik menjadi 600 ribu ton.

Untuk diketahui, SAMF melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Maret 2020 silam. Produsen pupuk ini meraup dana segar hasil dari Initial Public Offering (IPO) hingga Rp 93 miliar. 

SAMF akan menggunakan sekitar 49,78% dana segar yang diperoleh dari IPO, atau sekitar Rp 46,2 miliar untuk mendanai kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) entitas anak usaha guna meningkatkan kapasitas produksi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×