kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekspansi ke Luar Jawa Menguntungkan, Simak Rekomendasi Saham Ace Hardware (ACES)


Kamis, 06 Juni 2024 / 21:46 WIB
Ekspansi ke Luar Jawa Menguntungkan, Simak Rekomendasi Saham Ace Hardware (ACES)
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat logo ritel Ace Hardware di Kelapa Gading, Jakarta Utara (21/2/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/02/2024


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) tetap menarik seiring langkahnya memperluas kehadiran toko khususnya ke wilayah luar Jawa. Selain itu, inovasi strategis ACES dapat terus mempertahankan eksistensinya sebagai peritel kebutuhan rumah tangga.

Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya menilai, ekspansi ACES ke wilayah luar Jawa telah berjalan mulus. Dimana, margin keuntungan ACES semakin baik berkat penerapan biaya produk lebih beragam.

Christine mengatakan, manajemen ACES optimistis mengenai peningkatan margin seiring upaya mereka untuk memperluas kehadirannya di wilayah luar pulau Jawa yang secara konsisten menunjukkan margin lebih baik.

Margin kotor (GPM) ACES di luar Jawa lebih tinggi karena penerapan harga berjenjang atau price tiering, sehingga menempatkan produk pada titik harga yang lebih tinggi.

Baca Juga: Semua Indeks Syariah Tertekan, Ini Deretan Saham yang Potensial

Misalnya, suatu bisnis mungkin mengenakan harga yang lebih tinggi untuk produk premiumnya dan harga yang lebih rendah untuk produk standarnya. Dengan kualitas dan tingkat layanan yang beragam, maka penetapan harga berjenjang bisa mendatangkan lebih banyak pemesanan.

ACES mengungkapkan bahwa biaya logistik luar Jawa dibebankan kepada pelanggan. Namun walaupun biaya logistik tinggi, margin di luar Jawa tetap lebih baik. Ini dikaitkan dengan biaya sewa yang lebih rendah dan upah yang relatif lebih murah di wilayah luar pulau Jawa.

Chistine menyebutkan, meskipun terdapat potensi besar untuk membuka toko reguler ACE Hardware di luar Pulau Jawa, namun fokus utama perusahaan saat ini adalah di wilayah Jawa, khususnya kota-kota besar dengan memanfaatkan format ACE Xpress.

Konsep Ace Express melibatkan pembukaan toko kecil di dekat dengan kawasan pemukiman, biasanya ukuran berkisar antara 500 hingga 600 meter persegi, dibandingkan dengan format toko biasa yang lebih besar yaitu 2.000 hingga 2.500 meter persegi.

Di samping itu, ACES menghidupkan kembali target pasarnya melalui realokasi strategis biaya pengeluaran advertising & promotion (A&P) terhadap demografi yang lebih muda. Saat ini, sekitar 48% keanggotaan ACES terdiri dari generasi muda, jumlahnya meningkat 3ppts dari tahun lalu.

Christine bilang, ACES menerapkan pendekatan personalisasi melalui program keanggotaan, dan meluncurkan berbagai kampanye seperti kampanye #BisaKejadian yaitu mengubah promosi SKU menjadi setiap minggu untuk mengarahkan lalu lintas ke toko dan meningkatkan penjualan.

Ace Hardware juga secara aktif terlibat dalam media sosial, menghasilkan konten dan bermitra dengan Key Opinion Leaders (KOLs) untuk meningkatkan interaksi dan mendorong pembelian, terhubung langsung ke ruparupa.com. Taktik ini secara efektif meningkatkan kekuatan lalu lintas ke toko ACES, yang mengarah pada peningkatan kinerja penjualan.

 

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Sarana Menara (TOWR) di Tengah Rencana Akuisisi IBST

“ACES fokus untuk terus mendorong pertumbuhan pendapatan dengan target pasar yang lebih muda,” jelas Christine kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Christine menuturkan, ACES mencatat belanja konsumen sejak Ramadan hingga saat ini tetap sangat tangguh, sehingga menegaskan kembali optimismenya. Ini mencerminkan keyakinan dalam panduan untuk 2024, dengan target pertumbuhan penjualan tiap toko (Same Sales Store Growth/SSSG)  sebesar 7% dan pertumbuhan penjualan sebesar 10%.

Rencana perusahaan pada tahun ini antara lain membuka 15-20 toko baru dengan modal pengeluaran Rp 200 miliar-Rp 250 miliar. Selain itu, ACES mengantisipasi Inventory Days saat ini sebesar 267 akan normal pada kuartal mendatang.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mencermati, rencana perluasan toko ACES terus berlanjut di tahun 2024. Pada akhir Maret, ACES telah membuka 3 toko baru yakni 1 Home Center dan 2 toko Hardware di Pejaten ParkJakarta, Banyuwangi (Jawa Timur) dan Garut (Jawa Barat).

Ekspansi tersebut telah menambah total ruang toko hingga 592 ribu meter persegi. ACES memperkirakan akan ada lebih banyak peluang di masa depan dalam memanfaatkan kota-kota lapis ketiga yang kurang terlayani di wilayah Jawa dan luar Pulau Jawa.

Adapun tahun ini, Ace Hardware menargetkan Pertumbuhan Penjualan Tiap Toko atau SSSG sekitar 7% untuk mencapai pertumbuhan penjualan sekitar 10%, dengan target pembukaan toko baru sekitar 15- 20 di tahun 2024.

“Kami menganggap target manajemen realistis di tengah kinerja yang kuat pada tahun 2023 dan melihat inisiatif berkelanjutan dalam pemasaran dan efisiensi yang memberikan ruang lebih besar bagi leverage operasi yang lebih tinggi di masa depan,” ungkap Natalia dalam riset 18 April 2024.

Untuk tahun 2024, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pertumbuhan pendapatan ACES sebesar 11% YoY yang akan didukung oleh 10 toko tambahan (15 termasuk Express) dan pertumbuhan 7% dalam pendapatan per meter persegi.

Dengan perkiraan top line yang solid tersebut, maka akan membuka jalan menuju peningkatan margin kotor sekitar 20 bps.

Sementara, lanjut Natalia, kombinasi dari efisiensi dalam operational expenditure (Opex) dan tarif pajak yang dinormalisasi, maka diperkirakan laba bersih bertumbuh sebesar 13.4% YoY menjadi Rp 866 miliar. Proyeksi itu seiring dengan ekspektasi penjualan per meter persegi lebih tinggi, margin kotor lebih tinggi dan leverage operasi lebih tinggi.

Christine menambahkan, manajemen ACES pun tetap mempertahankan pandangan optimis terhadap dinamika bisnis saat ini meski terjadi depresiasi nilai tukar rupiah. Untuk diketahui, impor produk ACES sekitar 80% dalam dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, ACES saat ini menargetkan untuk mendapatkan kembali insentif pajak dari tingginya free float, berpotensi mengurangi tarif pajak saat ini sebesar 22%. Dengan penurunan pajak 3% maka ACES mengantisipasi penurunan tarif pajak perusahaan menjadi 19% pada tahun 2024.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Christine mempertahankan rekomendasi beli untuk ACES dengan target harga sebesar Rp 1.100 per saham. Sedangkan, Natalia mempertahankan rekomendasi buy untuk ACES dengan target harga Rp 1.200 per saham.

Namun perlu diantisipasi risiko bagi ACES apabila ekspansi toko lebih tinggi dari perkiraan di luar Pulau Jawa yang menyebabkan penurunan leverage operasi, biaya sewa yang lebih tinggi, persaingan yang kuat di luar Jawa.

Selain itu, waspadai konsumen akan beralih ke belanja online karena daya tarik harga produk lebih banyak, tidak ada produk baru yang inovatif dari perusahaan, serta melemahnya daya beli masyarakat Indonesia yang mengarah pada downtrading ke alternatif produk yang lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×