Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mencari pembiayaan untuk mendanai ekspansi 7-Eleven. MDRN akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai SG$ 150 juta atau setara Rp 1,41 triliun.
MDRN akan memberi kupon di bawah 10% untuk surat utang jangka menengah itu. Kemudian, tenornya yakni 5 tahun. “Sebagian dana hasil penerbitan notes akan dipergunakan untuk melakukan pembayaran utang dan membiayai pengembangan usaha perseroan di masa mendatang,” sebut Direktur Keuangan MDRN Donny Sutanto, dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan, Jumat, (24/4).
Pada laporan keuangan 2014, tertulis bahwa MDRN memiliki utang bank senilai Rp 379,01 miliar. Dengan pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp 233,18 miliar dan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun Rp 145,83 miliar.
Pinjaman bank jangka pendeknya sebesar Rp 111,68 miliar ke PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Rp 65,94 miliar ke PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), Rp 29,86 miliar ke PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Rp 14,27 miliar ke PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan Rp 11,42 miliar ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Tak hanya untuk membayar utang. MDRN akan memanfaatkan dana penerbitan notes untuk ekspansi gerai 7-Eleven yang saat ini difokuskan di Jakarta dan sekitarnya. Donny bilang, MDRN ingin menangkap kesempatan dan peluang dari perkembangan pesat pasar ritel yang berfokus di penyediaan makanan dan minuman segar siap saji.
Adapun, nilai penerbitan MTN ini terbilang besar mengingat porsinya yang mencapai 105% ekuitas perseroan. Pada akhir tahun 2014, ekuitas MDRN tercatat Rp 1,34 triliun. MDRN pun masih mempertimbangkan jaminan berupa gadai (charge) berdasarkan hukum Singapura atas rekening cadangan bunga (interest reserve account) untuk menjamin kewajiban pembayaran bunga dan pokok notes.
Untuk aksinya ini, MDRN akan meminta restu pemegang saham. Rencananya, MDRN akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu, 3 Juni.
Pada 2014 lalu, laba MDRN turun 26,96% dari Rp 50,14 miliar ke posisi Rp 39,62 miliar. Padahal pendapatanya mampu naik 12,59% dari Rp 1,27 triliun menjadi Rp 1,43 triliun.
Lalu di tahun ini, MDRN menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 10% hingga 15% menjadi kisaran Rp 40,58 miliar sampai Rp 45,11 miliar. Kemudian, pendapatannya ditarget tumbuh 15% hingga 20% ke rentang Rp 1,64 triliun sampai Rp 1,71 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News