Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Modern Internasional Tbk (MDRN) yakin mampu memperbaiki pertumbuhan bisnis di tahun ini. MDRN menargetkan pertumbuhan laba bersih 10% hingga 15% pada tahun ini.
Ini lantaran di tahun lalu, keuntungan MDRN mengecewakan. Sampai kuartal III-2014, laba perusahaan ini tergerus 6,97% dari Rp 41,58 miliar menjadi Rp 38,68 miliar lantaran beban keuangan yang melonjak 63,19%.
Sementara itu, MDRN menargetkan pendapatan bertumbuh 15% sampai 20% sepanjang tahun ini. Di kuartal III-tahun lalu, pendapatan MDRN naik 15,73% menjadi Rp 1,03 triliun. "Fokus tahun ini tetap kepada pertumbuhan dan ekspansi bisnis 7-Eleven untuk bisnis jangka panjang dari perusahaan," ucap Investor Relation MDRN Tina Novita, kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Hingga akhir tahun lalu, MDRN telah merampungkan pembangunan central kitchen tahap kedua. Dengan begitu, Tina berharap penjualan makanan segar di 7-Eleven bisa semakin meningkat.
Sampai Desember 2014, MDRN tercatat memiliki 187 gerai 7-Eleven di Jakarta. Tina bilang, 7-Eleven menjadi penyumbang terbesar pendapatan perusahaan ini.
Makanya, belanja modal atau capital expenditure (capex) MDRN pun sebagian besar digunakan untuk pembukaan outlet baru 7-Eleven. Tina mengatakan, setiap outlet membutuhkan investasi sekitar Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar.
Untuk pendanaan belanja modal, MDRN akan mengandalkan kas internal dan pinjaman perbankan. Sampai kuartal III-2014, kas dan setara kas MDRN hanya Rp 58,25 miliar. Karena itu, MDRN tengah mempelajari opsi untuk memperoleh pendanaan lain.
Akhir tahun lalu, MDRN baru saja meningkatkan penyertaan saham sebesar Rp 300 miliar untuk PT Modern Sevel Indonesia yang menaungi gerai 7-Eleven.
Dus, modal Modern Sevel Indonesia pun meningkat dari Rp 449,99 miliar menjadi Rp 749,99 miliar. Kamis (2/4), harga saham MDRN stagnan di Rp 550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News