Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Perekonomian Jepang secara tidak terduga menyusut 2,3% pada kuartal empat 2011. Salah satu penyebabnya, tingkat ekspor melempem yang menandakan ekonomi Jepang masih berupaya pulih dari bencana gempa bumi disertai tsunami yang terjadi pada Maret tahun lalu. Penurunan tersebut lebih besar ketimbang prediksi 26 ekonom yang meramal kontraksi sebesar 1,3%.
Data ekonomi ini menggarisbawahi tekanan terhadap pertemuan pimpinan Bank of Japan yang bakal digelar hari ini dan besok, untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan ekonomi di negaranya. Pasalnya, penguatan yen menyebabkan sejumlah perusahaan yang berbasis ekspor seperti Sonu Corp hingga Panasonic Corp membukukan kinerja negatif.
Pada saat yang bersamaan, perekonomian Negeri Sakura ini bisa terdongkrak dengan gencarnya pembangunan konstruksi di negaranya akibat gempa.
"Penurunan ekonomi lebih disebabkan lemahnya ekspor. Permintaan global memang turun, selain itu ada juga dampak dari banjir Thailand. Bank sentral kemungkinan akan melakukan intervensi penguatan yen," jelas Yoshimasa Maruyama, chief economist Itochu Corp di Tokyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News