kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekonomi Eropa bermasalah, pasangan EUR/USD masih rentan tertekan


Minggu, 29 September 2019 / 15:39 WIB
Ekonomi Eropa bermasalah, pasangan EUR/USD masih rentan tertekan
ILUSTRASI. Kurs poundsterling Inggris dan dollar AS


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang euro masih rentan mengalami koreksi di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) seiring memburuknya data-data ekonomi di benua biru.

Pasangan EUR/USD berhasil rebound 0,17% ke level 1,0940 pada Jumat (27/9) lalu. Sebelumnya, pelemahan selalu terjadi pada pasangan EUR/USD selama dua hari beruntun.

Baca Juga: Pasangan EUR/USD bergerak volatile, analis sarankan sell on correction

President Commisioner HFX International Berjangka Sutopo menilai, sejatinya dolar AS masih menjadi aset safe haven hingga saat ini. Apalagi, belum ada sinyal penurunan suku bunga acuan AS yang lebih besar dari perkiraan para pelaku pasar.

Namun, keperkasaan dolar AS mulai terkikis seiring isu pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump sepanjang pekan lalu. Sentimen ini berdampak negatif terhadap kondisi politik dalam negeri AS jelang pemilu presiden 2020 nanti.

Sementara itu, data final pertumbuhan ekonomi AS yang tetap di level 2,0% di kuartal II-2019 sempat memberikan harapan terhadap dolar AS. Namun, data ekonomi AS yang dirilis dengan hasil beragam di Jumat lalu kembali menimbulkan rasa pesimis di kalangan pelaku pasar.

Tercatat, data pemesanan barang tahan lama AS di bulan Agustus tumbuh 0,2% (mom). Padahal, konsensus analis memprediksi data tersebut akan turun 1,1% (mom).

Akan tetapi, data pengeluaran personal AS di periode yang sama hanya tumbuh 0,1% (mom) alias lebih rendah dari proyeksi konsensus analis sebesar 0,3% (mom). Begitu juga dengan data perubahan harga barang dan jasa di luar sektor makanan dan energi di AS hanya naik 0,1% (mom) atau di bawah prediksi sebesar 0,2% (mom).

Baca Juga: Ancaman resesi ekonomi zona Eropa terlihat, Euro cenderung melemah terhadap dolar AS

Kendati demikian, bukan berarti euro akan melaju mulus. Sebab, data-data ekonomi Eropa cenderung melemah ketika dirilis sepanjang pekan lalu. Yang terbaru, data pengeluaran konsumer Perancis di bulan Agustus lalu stagnan, padahal prediksi konsensus analis data tersebut bisa tumbuh 0,3% (mom).

Data awal inflasi sektor konsumer Prancis juga turun 0,3% (mom) lebih buruk dari prediksi awal yakni -0,2% (mom). “Usaha European Central Bank (ECB) untuk memperbaiki ekonomi Eropa belum berdampak signifikan terhadap penguatan euro,” ujar Sutopo, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Penggunaan BBM turun, PLN raih laba bersih Rp 7,35 triliun di semester I-2019

Pasangan EUR/USD masih berpeluang kembali mengalami tren bearish dalam waktu dekat. Posisi pasangan ini berada di bawah MA20, MA50, dan MA200. Indikator RSI masih berada di bawah level 50 atau belum ada sinyal oversold.

Sutopo merekomendasikan sell pasangan EUR/USD dengan proyeksi support di level 1,0875 – 1,0750 serta resistance di level 1,0975 – 1,1000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×