kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ancaman resesi ekonomi zona Eropa terlihat, Euro cenderung melemah terhadap dolar AS


Selasa, 24 September 2019 / 18:38 WIB
Ancaman resesi ekonomi zona Eropa terlihat, Euro cenderung melemah terhadap dolar AS


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan EUR/USD bergerak cukup volatil dengan kecenderungan melemah sepanjang perdagangan Selasa (24/9). Mengutip Bloomberg, hingga pukul 18.25 WIB pasangan EUR/USD melemah 0,01% ke level 1,0992.

Analis Solid Gold Berjangka Sunarti menyebut, pelemahan euro dipicu oleh data ekonomi kawasan Eropa yang mengalami perlambatan.

Berdasarkan laporan lembaga riset Markit Economics, indeks PMI untuk sektor manufaktur zona Eropa berada di level 45,6 pada bulan Agustus lalu. Angka ini turun dari posisi di bulan sebelumnya yakni 47,0.

Secara komposit, indeks PMI di kawasan Euro turun dari 51,9 di bulan Juli menjadi 50,4 di bulan Agustus. Hasil ini juga lebih rendah dari perkiraan konsensus analis sebesar 52,2.

Baca Juga: Euro menguat di hadapan yen, analis ini sarankan sell

Sejumlah negara Eropa juga mengalami pelemahan data yang sama. Jerman misalnya, indeks komposit PMI di negara tersebut berada di level 41,4 di bulan Agustus. Ini merupakan level terendah di rentang waktu hampir satu dekade terakhir.

Asal tahu saja, pertumbuhan ekonomi Jerman sudah berkontraksi 0,1% (qoq) pada kuartal II-2019 lalu. “Jika pertumbuhan ekonomi di kuartal III ini kembali terjadi kontraksi, maka Jerman makin rentan mengalami resesi,” terang Sunarti.

Upaya terbaru European Central Bank (ECB) berupa pelonggaran moneter untuk merangsang ekonomi zona Eropa juga dianggap kurang efektif, bahkan cenderung menahan laju pertumbuhan. Upaya tersebut meliputi pemangkasan suku bunga hingga program pembelian aset di tiap bulan.

Baca Juga: Sama-sama diterpa sentimen negatif, euro mampu ungguli poundsterling

Sentimen ini yang membuat euro kesulitan mengungguli dollar AS. The greenback sendiri mendapat keuntungan berkat perkembangan terbaru perang dagang antara AS dan China. Kedua negara ini dijadwalkan akan kembali bernegosiasi dalam dua pekan mendatang.

Secara teknikal, pasangan EUR/USD masih berpeluang bearish yang terlihat dari pergerakan time frame weekly dan daily dengan indikator RSI berada di area 41,9. Secara umum, pasangan ini berpotensi melanjutkan tren koreksi dalam waktu dekat.

Sunarti merekomendasikan sell untuk pasangan EUR/USD dengan support di level 1,0960 –1,0898 serta resistance di level 1,1072 – 1,1180.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×