kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ekonomi Diramal Pulih, Berikut Target Kontrak Baru Emiten Konstruksi Tahun Ini


Jumat, 07 Januari 2022 / 19:38 WIB
Ekonomi Diramal Pulih, Berikut Target Kontrak Baru Emiten Konstruksi Tahun Ini
ILUSTRASI. Logo PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi menargetkan perolehan kontrak baru yang lebih tinggi untuk tahun 2022 dibanding target kontrak baru 2021. Akan tetapi, ada juga yang masih memasang target minimum sama seperti tahun 2021.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) misalnya menargetkan kontrak baru tahun 2022 di kisaran Rp 35 triliun-Rp 40 triliun. Sementara itu, target kontrak baru WIKA untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp 35 triliun.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, perusahaan meyakini bahwa tahun 2022 merupakan momentum pemulihan ekonomi. "WIKA juga melihat beberapa peluang pasar selain dari infrastruktur, diantaranya adalah proyek energi dan industrial plant," kata Mahendra saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (7/1).

Oleh sebab itu, ia berharap kasus Covid-19 akan tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan kembali. Pasalnya, kenaikan kasus Covid-19 dapat membuat pembatasan kegiatan masyarakat kembali diberlakukan yang pada akhirnya akan menahan belanja pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Baca Juga: Pengendali Cashlez Worldwide Indonesia Jual 10 Juta Saham CASH

Tak mau kalah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan nilai kontrak baru tahun 2022 antara Rp 25 triliun-Rp30 triliun, naik dari tahun 2021 yang sebesar Rp 20,45 triliun. SVP Corporate Secretary WSKT Ratna Ningrum mengatakan, mayoritas kontrak baru akan berasal dari proyek pemerintahan, anak perusahaan, dan swasta.

Ke depannya, Waskita juga akan fokus dalam menyelesaikan ruas-ruas jalan tol eksisting perusahaan. "Waskita juga akan lebih selektif dalam memilih proyek yang akan dikerjakan," ucap Ratna.

Hal ini seiring dengan program transformasi bisnis Waskita. Sebagaimana diketahui, ke depannya Waskita akan melakukan refocusing bisnis dengan kembali ke kompetensi intinya sebagai kontraktor.

Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono menekankan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk meningkatkan capaian nilai kontrak baru, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini dilakukan demi memperbaiki kinerja keuangan dan operasional perusahaan.

"Manajemen optimistis dapat meraih target kontrak baru 2022, terutama dengan support likuiditas Waskita Karya yang jauh lebih baik serta dukungan dari pemerintah berupa fasilitas pinjaman sindikasi bank Himbara dengan penjaminan pemerintah, penerbitan obligasi/sukuk, dan aksi korporasi rights issue,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/1).

Baca Juga: Trisula Textile (BELL) Andalkan Kombinasi Penjualan Online dan Offline di 2022

Kemudian, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan kontrak baru tahun 2022 dapat mencapai Rp 31 triliun. Jumlah tersebut naik 26% dari target kontrak baru 2021 yang sebesar Rp 24,6 triliun.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto meyakini, perusahaan dapat mencapai target tahun depan meski anggaran infrastruktur pemerintah dipangkas. "Dengan target pasar yang terdiversifikasi, kami optimistis bisa achieve walaupun anggaran infrastruktur pemerintah lebih rendah dari tahun 2021," tutur Agus.

Artinya, PTPP tidak hanya fokus mengincar proyek pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga swasta. Jenis-jenis proyek yang diincar PTP masih seputar pembangunan gedung, jalan, bendungan, bandara, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, para emiten konstruksi dapat melampaui target kontrak baru tahun 2021 ataupun mendekati target. WSKT misalnya mencatatkan nilai kontrak baru Rp 20,51 triliun hingga akhir Desember 2021.

Realisasi ini sedikit lebih tinggi dari target kontrak baru tahun lalu yang sebesar Rp 20,45 triliun. Beberapa proyek besar yang didapatkan sepanjang tahun 2021 antara lain proyek jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung tahap 2 senilai Rp 5,01 triliun, jalan tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg tahap 1 senilai Rp 1,05 triliun, dan jembatan Musi-Kramasan sebesar Rp 1 triliun.

Pada pengujung tahun lalu, Waskita juga memperoleh kontrak baru proyek luar negeri melalui kerja sama G2G Indonesia dan Sudan Selatan. Proyek yang dimaksud adalah proyek jalan seksi 1 sepanjang 1.000 km dengan nilai kontrak sebesar Rp 4,38 triliun.

Kemudian, PTPP mencatatkan realisasi kontrak baru sebesar Rp 21,1 triliun sepanjang 2021. Jumlah ini setara 85,77% dari target hingga akhir tahun 2021 yang sebesar Rp 24,6 triliun.

Sebelumnya, perolehan kontrak baru PTPP hingga September 2021 mencapai Rp 13,48 triliun atau tumbuh 14,62% secara year on year (yoy). Saat itu, PTPP masih memasang target kontrak baru sebesar Rp 30 triliun hingga akhir 2021.

Raihan kontrak tersebut berasal dari proyek-proyek yang diraih diantaranya proyek Junction Dawuan Tol sebesar Rp 825 miliar, Pegadaian Tower Rp 594 miliar, Dredging Benoa Rp 583 miliar, Gedung Kejaksaan Agung RI Rp 500 miliar, Kantor Gubernur Papua Rp 357 miliar, Labuan Bajo Airport Building Rp 357 miliar, serta Jalan KIT Batang Fase 1.4 sebesar Rp 350 miliar.

Kemudian ada juga dari proyek Penataan Kasawan Pura Besakih sebesar Rp 344 miliar, Mandalika Infrastructure Fase 2 sebesar Rp 342 miliar, Infrastruktur Kab. Alor Rp 271 miliar, RS Banten Rp 241 miliar, TIM Phase 3 Rp 226 miliar, Irigasi Bintang Bano Rp 212 miliar, dan Pekerjaan Tambah Jalan Tol Manado-Bitung sebesar Rp 208 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×