kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Ekonom: Penguatan rupiah terbantu oleh faktor teknikal


Senin, 11 Maret 2019 / 17:47 WIB
Ekonom: Penguatan rupiah terbantu oleh faktor teknikal


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot mengalami penguatan tipis 0,16% ke level Rp 14.291 per dollar AS pada penutupan perdagangan Senin (11/3). Di sisi lain, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,71% ke level Rp 14.324 per dollar AS.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menilai, penguatan rupiah kali ini cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal. Pasalnya, sepanjang pekan lalu rupiah terus-menerus mengalami pelemahan. Bahkan, koreksi mata uang garuda masih terjadi saat awal perdagangan hari ini.

“Ada peran teknikal ditambah aliran dana yang kembali masuk ke aset-aset berdenominasi rupiah pada hari ini,” ujar dia.

Sebelumnya, para pelaku pasar sempat dilanda kekhawatiran akibat pernyataan European Central Bank (ECB) bahwa perekonomian dunia akan mengalami perlambatan di tahun ini.

Pernyataan tersebut cukup terefleksikan di AS. Ini mengingat sejumlah data tenaga kerja di negara tersebut dirilis dengan hasil yang bervariasi. Misalnya, data non-farm payroll AS di bulan Februari yang hanya tumbuh 20.000 pekerja atau kurang dari ekspektasi sebanyak 180.000 pekerja.

“Ancaman perlambatan ekonomi global sempat membuat mata uang di emerging market terkoreksi,” imbuh David.

Potensi penguatan bagi rupiah sejatinya tetap terbuka, namun hal itu sangat bergantung dari hasil data penjualan ritel dan inflasi AS yang akan dirilis malam nanti dan Selasa (12/3) besok.

Tak hanya itu, para pelaku pasar juga sudah menaruh perhatian terhadap data produksi industri hingga penjualan ritel di China yang sebenarnya baru akan dirilis pada Rabu (13/3) mendatang. 

Pengaruh data tersebut cukup signifikan terhadap rupiah mengingat China menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. David pun memprediksi, besok rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.260—Rp 14.340 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×