kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

EGAT akan beli saham Adaro Indonesia US$ 325 juta


Rabu, 26 Oktober 2016 / 20:00 WIB
EGAT akan beli saham Adaro Indonesia US$ 325 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT) berencana membeli 12% saham produsen batubara, PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Nilai transaksi ini ditaksir mencapai US$ 325 juta.

Rencana investasi perusahaan listrik milik pemerintah Thailand ini sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Thailand, Selasa (25/10) lalu.

Investasi tersebut bakal dilakukan oleh EGAT International Co, anak usaha EGAT. Transaksi ini dinilai akan mendukung strategi jangka panjang untuk mengamankan suplai energi negara. Rencananya, sebesar US$ 164 juta akan dibayarkan pada tahun ini. Lalu, sisanya akan dilunasi dalam periode tahun 2022 hingga 2027 mendatang.

Meski demikian, manajemen ADRO masih belum banyak berkomentar mengenai rencana transaksi tersebut. "Setahu saya, prosesnya belum selesai. Pemerintah Thailand baru memberikan persetujuannya kepada EGAT. Setelah itu masih ada proses jual beli lainnya," ujar Direktur Utama ADRO Garibaldi Thohir kepada KONTAN, Rabu (26/10).

Febriati Nadira, Head of Corporate Communication ADRO menambahkan, akan segera memberi keterbukaan informasi jika transaksi itu selesai. "Perseroan masih terus fokus mendorong bisnis listrik, dan memastikan balance sheet tetap sehat di tengah siklus harga komoditas," ujarnya.

Indo Premier Securities dalam risetnya menyebut, dana yang diperoleh ADRO dari transaksi ini kemungkinan besar akan digunakan untuk ekspansi power plant. Indo Premier menilai, harga transaksi ini merefleksikan EV/Reserves Adaro Indonesia sebesar US$ 3,6 per ton kurang menarik.

Saat ini, posisi ADRO di antara emiten batubara lainnya makin kuat. Belum lama ini ADRO berhasil menambah jumlah cadangan batubaranya dengan mengakuisisi saham IndoMet Coal senilai US$ 120 juta. Cadangan batubara ADRO naik dari 1,3 miliar ton menjadi 2,6 miliar ton.

Sebelumnya, ADRO juga meneken kesepakatan dengan perusahaan semen asal Thailand, Siam Cement Group untuk penyediaan pasokan batubara. ADRO akan memasok batubara untuk pabrik semen dan packaging milik SCG di ASEAN.

Suplai batubara dari ADRO akan digunakan di pabrik semen dan packaging pada akhir tahun 2016 ini hingga tahun 2017 mendatang. Saham ADRO kini naik 1,97% ke level Rp 1.555 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×