kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

ADRO memasok batubara ke Siam Cement Group


Kamis, 13 Oktober 2016 / 08:06 WIB
ADRO memasok batubara ke Siam Cement Group


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) meneken kesepakatan dengan perusahaan semen asal Thailand, Siam Cement Group (SCG) untuk memasok batubara. ADRO akan menyuplai batubara untuk pabrik semen dan packaging milik SCG di ASEAN.

Penandatanganan kesepahaman itu dilakukan Country Director SCG Indonesia Nantapong Chantrakul dan CEO ADRO Garibaldi Thohir. Nantapong mengatakan, kerjasama ini diharapkan dapat membantu mempromosikan potensi ekspor produk batubara Indonesia.

"Selain itu, kerjasama ini diharapkan dapat membantu kedua bisnis yang terlibat dalam efisiensi biaya produksi untuk sektor bisnis masing-masing," ujar Nantapong, Rabu (12/10).

Batubara ADRO digunakan untuk mendukung operasional pabrik semen dan packaging di akhir tahun ini hingga tahun depan. Batubara merupakan salah satu sumber energi pembangkit listrik yang akan digunakan untuk bahan bakar pokok produksi baja dan semen.

Harga batubara fluktuatif beberapa tahun terakhir ini. Tapi, pada Oktober 2016, data Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral Indonesia menunjukkan harga batubara acuan (HBA) mencapai angka tertinggi sepanjang 2016 yaitu US$ 69,07 per metrik ton untuk penjualan langsung di atas kapal atau free on board (FoB).

Harga ini mengindikasikan pemulihan industri batubara. Garibaldi menambahkan, ada peningkatan di pasar batubara thermal akhir-akhir ini. Hasil rasionalisasi pasokan di sejumlah negara produsen batubara dan bertahannya permintaan di Indonesia dan Asia Tenggara, menyebabkan batubara tetap menjadi komoditas energi krusial di tengah kebutuhan energi yang meningkat.

Pada semester I-2016, ADRO memproduksi 25,86 juta ton batubara. Jumlah itu stagnan dibandingkan periode sama tahun lalu. Harga saham ADRO kemarin naik 0,36% ke Rp 1.405 per saham. Sejak awal tahun, harga saham ADRO sudah naik 173%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×