kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Efisiensi kerek laba bersih Delta Djakarta tahun 2017


Rabu, 25 April 2018 / 15:50 WIB
Efisiensi kerek laba bersih Delta Djakarta tahun 2017
ILUSTRASI. Anker Beer produksi PT Delta Djakarta Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penjualan minuman beralkohol cenderung lesu di tahun 2017 lalu, Produsen bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), tetap memaksimalkan kinerjanya hingga memperoleh kenaikan keuntungan yang signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan DLTA tahun 2017, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 279,7 miliar naik 10,26% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu hanya Rp 253,7 miliar.

Alan D.V. Fernandez, Direktur Keuangan PT Delt Djakarta Tbk mengatakan tahun lalu margin gross profit perusahaan naik selain ditopang efisiensi juga dikarenakan beberapa faktor. "Kami melakukan penyesuaian harga, disamping ongkos produksi kami juga ditekan," ujarnya saat paparan publik perseroan, Rabu (25/4).

Salah satu cara menekan ongkos produksi tersebut, kata Alan, ialah dengan cara kontrak pembelian bahan baku jangka panjang. 

Seperti yang diketahui produsen bir ini sebagian besar bahan baku disuplai dari impor dan sangat dipengaruhi kurs mata uang.

Sehingga manajemen menjamin, produksi pabrikan tidak mengalami penurunan. Asal tahu saja pusat produksi minuman alkohol Delta Djakarta berada di Bekasi, Jawa Barat. Kapasitas produksi pabrik mereka 1,1 juta hekto liter per tahunnya.

Perusahaan yang memproduksi Anker Bir, San Miguel, Carslberg, Stout dan Kuda Putih ini mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 777,3 miliar pada tahun 2017, naik tipis 0,3% dari pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 774,9. 

Perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan dari Rp 234 miliar pada 2016 menjadi Rp 203,03 miliar pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×