kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Efek testimoni Powell membuat rupiah terkapar dalam sepekan


Jumat, 20 Juli 2018 / 20:48 WIB
Efek testimoni Powell membuat rupiah terkapar dalam sepekan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat kembali melemah. Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,37% ke level Rp 14.495 per dollar AS pada Jumat (20/7). Dalam sepekan, rupiah telah terdepresiasi 0,81%.

Hal serupa terjadi pada kurs tengah rupiah di Bank Indonesia yang terkoreksi 0,70% ke level Rp 14.520 per dollar AS di perdagangan hari ini. Selama sepekan, rupiah melemah 1,12% di hadapan dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, pergerakan rupiah dalam sepekan tidak bisa dipisahkan oleh pengaruh sentimen dari AS, yakni testimoni Ketua The Federal Reserves, Jerome Powell, yang menegaskan bahwa suku bunga acuan AS akan naik dua kali lagi di sisa tahun ini. Powell juga menegaskan bahwa prospek ekonomi negeri Paman Sam masih positif hingga beberapa tahun ke depan.

Di sisi lain, tidak adanya perubahan kebijakan kenaikan suku bunga acuan BI membuat rupiah kesulitan untuk bangkit.

Untungnya, rupiah sempat tertolong oleh pernyataan Donald Trump yang kurang senang dengan penguatan dollar AS secara signifikan. Sebab, di saat yang sama yuan China dalam tren melemah akhir-akhir ini.

Alhasil, barang-barang produksi AS cenderung menjadi mahal di pasar. Kondisi sebaliknya terjadi pada produk-produk China yang menjadi murah seiring pelemahan yuan. “Kondisi ini dikhawatirkan Trump akan menyudutkan AS dalam perang dagang,” kata Faisyal.

Menurutnya, rupiah masih berpotensi melemah pada pekan depan mengingat belum adanya katalis positif dari dalam negeri. Disamping itu, hasil negosiasi Trump dengan anggota NAFTA akan mempengaruhi pergerakan rupiah sepanjang pekan depan. Tak cuma itu, pasar juga akan menanti data advance GDP AS yang dirilis akhir pekan depan.

Faisyal memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.450—Rp 14.600 per dollar AS pada pekan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×