kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Efek krisis Argentina


Selasa, 28 Januari 2014 / 06:42 WIB
Efek krisis Argentina
ILUSTRASI. Investor domestik lebih memilih berinvestasi pada obligasi tenor pendek yang rendah volatilitas. KONTAN/Baihaki/12/8/2014


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rupiah kembali tak berdaya menghadapi dollar AS. Di pasar spot, Senin (27/1), pasangan USD/IDR naik 0,47% ke 12.238. Sedangkan, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing  USD/IDR juga naik 0,17%  ke 12.198.

Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan rupiah relatif melemah karena tekanan dari domestik dan luar negeri. Dari dalam negeri, ada peningkatan ekspektasi inflasi di bulan ini sehingga membuat rupiah tak mendapatkan tenaga untuk menguat.

Sedangkan, dari luar negeri, pelemahan rupiah dipicu oleh prediksi beberapa lembaga dunia bahwa ekonomi di negara maju akan membaik. Ini menimbulkan spekulasi The Fed akan memangkas lagi stimulus.

Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian menambahkan, pelemahan rupiah dipicu kecemasan krisis keuangan di negara emerging market yang diawali dari Argentina. Selain itu, data ekonomi China yang memburuk menambah faktor negatif ke rupiah.

Analis memproyeksikan, rupiah masih akan melemah, hari ini. Reny memperkirakan, pasangan USD/IDR di 12.132-12.265. Adapun, Christian menebak, rupiah bergerak di 12.155-12.260.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×