kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Efek krisis Argentina


Selasa, 28 Januari 2014 / 06:42 WIB
Efek krisis Argentina
ILUSTRASI. Investor domestik lebih memilih berinvestasi pada obligasi tenor pendek yang rendah volatilitas. KONTAN/Baihaki/12/8/2014


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rupiah kembali tak berdaya menghadapi dollar AS. Di pasar spot, Senin (27/1), pasangan USD/IDR naik 0,47% ke 12.238. Sedangkan, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing  USD/IDR juga naik 0,17%  ke 12.198.

Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan rupiah relatif melemah karena tekanan dari domestik dan luar negeri. Dari dalam negeri, ada peningkatan ekspektasi inflasi di bulan ini sehingga membuat rupiah tak mendapatkan tenaga untuk menguat.

Sedangkan, dari luar negeri, pelemahan rupiah dipicu oleh prediksi beberapa lembaga dunia bahwa ekonomi di negara maju akan membaik. Ini menimbulkan spekulasi The Fed akan memangkas lagi stimulus.

Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian menambahkan, pelemahan rupiah dipicu kecemasan krisis keuangan di negara emerging market yang diawali dari Argentina. Selain itu, data ekonomi China yang memburuk menambah faktor negatif ke rupiah.

Analis memproyeksikan, rupiah masih akan melemah, hari ini. Reny memperkirakan, pasangan USD/IDR di 12.132-12.265. Adapun, Christian menebak, rupiah bergerak di 12.155-12.260.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×