kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek bisnis baru Japfa Comfeed (JPFA) dinilai positif, ini saran Ciptadana


Rabu, 14 Oktober 2020 / 06:45 WIB
Efek bisnis baru Japfa Comfeed (JPFA) dinilai positif, ini saran Ciptadana


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membentuk usaha patungan alias joint venture dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV (HGA). Perusahaan patungan adalah pusat pembiakan induk alias Broodstock Multipication Centre (BMC) di Indonesia . 

Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/10), perusahaan yang menjalin kerjasama dengan HGA adalah anak perusahaan JPFA bernama Suri Tani Pemuka (STP). Anak usaha JPFA akan memiliki 49% kepemilikan dari perusahaan patungan dan sisanya dimiliki HGA. 

Baca Juga: Anak usaha Japfa (JPFA) menyetor Rp 9,8 miliar pada perusahaan patungan indukan udang

Total penyertaan modal awal JPFA Rp 20 miliar, sedangkan Rp 9,8 miliar dari STP dan Rp 10,2 miliar dari HGA. STP berkomitmen membangun pembenihan, pembesaran ikan dan pengolahan produk ikan dan udang dengan investasi tersebut. Total investasi senilai Rp 33,5 miliar dan akan disewakan selama 10 tahun pertama oleh perusahaan JV. 

STP juga memberikan opsi bagi perusahaan JV untuk mengakuisisi pembiakan induk alias BMC pada harga pasar. HGA merupakan pemasok induk udang terbesar ke Indonesia. 

Oleh karena itu, Analis Ciptadana Sekuritas, Fahressi Fahalmesta dalam riset 12 Oktober 2020 percaya bahwa pengalaman dan pemasok genetika terkemuka seperti HGA akan membawa manfaat bagi STP. Ia dalam riset menjelaskan jika sejak tahun 2017 Hendrix Genetics berbisnis pembudidayaan udang bekerjasama dengan Integrated Aquaculture International LLC (iAqua). 

Sebelumnya, Hendrix Genetika dikenal dengan teknologi genomik dan genomiknya yang canggih. Bagi JPFA bisa memangkasnya biaya logistik dan meningkatkan efisiensi. Sebab menurut Fahressi dalam riset Japfa mengimpor induk udang Hawaii.

Baca Juga: Anak usaha Japfa (JPFA) mendirikan perusahaan patungan pembiakan udang

Bagi Fahressi, kontribusi kerjasama ini memang tidak akan signifikan bagi divisi akuakultur. Namun ia yakin prospeknya cerah. 

Dilihat dari bauran segmental, divisi akuakultur memberikan kontribusi 8,6% dari total pendapatan JPFA pada tahun 2019. Sumbangan ini empat terbesar setelah divisi peternakan, pakan, dan DOC komersial.

Namun, menurut Fahressi, porsinya telah berkembang sejak tahun 2017 yang hanya mencapai 7,3%. "Kami mengakui kontribusinya masih belum signifikan. Menariknya, di semester I tahun 2020 dan di tengah masa yang penuh tantangan Covid 19, pendapatan segmen budidaya naik 4,9% secara year on year dan laba operasional juga melonjak 34,4% YoY," terang dia dalam riset. 

Baca Juga: Surat Edaran Ditjen PKH tentang pengurangan DOC FS perlu diawasi agar efektif

Hasil marjin operasi akuakultur di semester I tahun ini meningkat menjadi 6,8% dari periode sama tahun 2019 sebesar 5,3%. "Kami ke depan, segmen budidaya memiliki ruang bertumbuh cukup besar," harap Fahressi. 

Bisnis akuakultur dalam beberapa tahun terakhir juga diyakini bisa memberikan kontribusi yang lebih besar ke depannya dan akan meningkatkan profitabilitas JPFA. 

Namun, Japfa Comfeed memiliki kendala lantaran harga broiler dan DOC tidak memberikan keuntungan pada kuartal III tahun ini. Karena alasan tersebut, Fahressi merekomendasikan hold saham JPFA dengan target harga Rp 1.250 per saham. 

Pada kuartal III tahun ini, harga broiler turun  16,2% secara kuartal on kuartal dan 13,2% yoy. Harga DOC turun 11,8% QoQ dan 19,9% YoY. 

Ini terutama disebabkan penurunan permintaan selama periode yang menyebabkan kelebihan pasokan. Oleh karena itu, Fahressi mengharapkan hasil kuartal III tahun ini akan lebih buruk dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. 

Secara keseluruhan, Ciptadana mempertahankan prakiraan saat ini menantikan hasil sementara di kuartal III tahun ini. 

Baca Juga: Greenfields luncurkan produk susu baru Greenfields Fresh Jersey Milk

Hingga akhir tahun ini, Ciptadana memperkirakan pendapatan JPFA mencapai Rp 34,36 triliun sedangkan laba bersih bisa Rp 621 miliar. Sedangkan pada tahun depan, Ciptadana Sekuritas memproyesikan pendapatan dan laba bersih JPFA bisa mencapai Rp 36,89 triliun dan Rp 1,39 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×