Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eastpring Investment Indonesia (Eastspring Indonesia) memproyeksikan pasar modal baik saham maupun obligasi di Indonesia masih atraktif di tahun ini. Hal ini disampaikan Eastspring Inddonesia pada acara Market Outlook 2019 yang bertema Keep Calm and Invest On, Selasa (26/2).
Robert Rountree, Global Strategist Eastspring Investment yang turut hadir di acara ini menyampaikan, volatilitas pasar modal di tahun ini tidak akan hilang, tetapi pertumbuhan di pasar saham dan obligasi juga masih akan terjadi. "Dengan valuasi yang murah dan perubahan arah suku bunga The Fed dari naik menjadi cenderung bergerak turun menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia," kata Robert, Selasa (26/2).
Namun, Robert mengatakan pelaku pasar harus tetap mencermati arah kebijakan The Fed. Penyebabnya, proses normalisasi suku bunga The Fed masih berlanjut dengan laju yang lebih bertahap sesaui dengan kondisi fundamental makroekonomi domestik dan eksternal.
Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring Indonesia mengatakan, terdapat tiga sentimen utama yang akan mempengaruhi pergerakan apsar di 2019. Pertama, yaitu suku bunga AS, sinkronisasi ekonomi global, dan perang dagang AS dan China.
"Dengan berbekal ketahanan ekonomi yang baik, kami yakin Indonesia dalam jangka panjang masih menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik bagi banyak kalangan investor asing di seluruh dunia," kata Ari.
Di tahun ini Ari memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil tumbuh di atas 5% dengan fokus menjaga stabilitas. Berbagai lembaga keuangan internasional pun memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2%-5,4% di tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi infrastruktur swasta dan pemerintah.
Ari berharap proses pembangunan infrastruktur dalam lima tahun terakhir bisa menggerakkan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Ke depannya setelah hard infrastructure dibangun, pembangunan modal manusia sebagai soft infrastructure akan menjadi fokus pemerintah dengan begitu perputaran ekonomi akan lebih cepat terjadi dan pekiraan pertumbuhan ekonomi domestik oleh para lembaga keuangan pun bisa tercapai," kata Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News