kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.284   -189,00   -1,17%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Eastsping Market Outlook 2019: Makroekonomi stabil, investasi masih menarik


Selasa, 26 Februari 2019 / 15:11 WIB
Eastsping Market Outlook 2019: Makroekonomi stabil, investasi masih menarik


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eastpring Investment Indonesia (Eastspring Indonesia) memproyeksikan pasar modal baik saham maupun obligasi di Indonesia masih atraktif di tahun ini. Hal ini disampaikan Eastspring Inddonesia pada acara Market Outlook 2019 yang bertema Keep Calm and Invest On, Selasa (26/2).

Robert Rountree, Global Strategist Eastspring Investment yang turut hadir di acara ini menyampaikan, volatilitas pasar modal di tahun ini tidak akan hilang, tetapi pertumbuhan di pasar saham dan obligasi juga masih akan terjadi. "Dengan valuasi yang murah dan perubahan arah suku bunga The Fed dari naik menjadi cenderung bergerak turun menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia," kata Robert, Selasa (26/2).

Namun, Robert mengatakan pelaku pasar harus tetap mencermati arah kebijakan The Fed. Penyebabnya, proses normalisasi suku bunga The Fed masih berlanjut dengan laju yang lebih bertahap sesaui dengan kondisi fundamental makroekonomi domestik dan eksternal.

Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring Indonesia mengatakan, terdapat tiga sentimen utama yang akan mempengaruhi pergerakan apsar di 2019. Pertama, yaitu suku bunga AS, sinkronisasi ekonomi global, dan perang dagang AS dan China.

"Dengan berbekal ketahanan ekonomi yang baik, kami yakin Indonesia dalam jangka panjang masih menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik bagi banyak kalangan investor asing di seluruh dunia," kata Ari.

Di tahun ini Ari memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil tumbuh di atas 5% dengan fokus menjaga stabilitas. Berbagai lembaga keuangan internasional pun memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2%-5,4% di tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi infrastruktur swasta dan pemerintah.

Ari berharap proses pembangunan infrastruktur dalam lima tahun terakhir bisa menggerakkan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Ke depannya setelah hard infrastructure dibangun, pembangunan modal manusia sebagai soft infrastructure akan menjadi fokus pemerintah dengan begitu perputaran ekonomi akan lebih cepat terjadi dan pekiraan pertumbuhan ekonomi domestik oleh para lembaga keuangan pun bisa tercapai," kata Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×