Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot ke level terendah tiga bulan terakhir, Rabu (8/10). Sampai pukul 12.00 WIB, IHSG merosot 52,58 poin atau 1,04% ke level 4.980,26.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, pada dasarnya IHSG telah kembali ke tren naik dalam dua hari terakhir ini dengan tujuan resistance terdekat 5.050-5.100.
Namun, sentimen negatif datang dari eksternal maupun dalam negeri. Bursa global khususnya Dow Jones Industrial Average kembali terkoreksi dalam pada penutupan kemarin.
Lalu, sentimen negatif dari politik dalam negeri telah memunculkan tekanan jual yang lebih besar dari pemodal asing. Koreksi ini terjadi dengan kemenangan Koalisi Merah Putih dalam memperebutkan kursi Ketua MPR tadi pagi.
"Pada hari ini, kombinasi mematikan tersebut kembali terulang," tandas Satrio.
Tekanan tersebut membuat IHSG menguji level psikologis 5.000. Namun, hingga penutupan sesi I tadi, level tersebut telah berhasil terkonfirmasi. Sehingga, mulai sesi kedua nanti IHSG memiliki potensi koreksi hingga kisaran 4.750-4.900.
Dia menambahkan, ketika IHSG telah bergerak di kisaran tersebut merupakan saat yang tepat bagi pemodal untuk bersiap-siap. Saham-saham penggerak IHSG utama seperti BBRI, UNTR, dan INTP, tetap menjadi saham pilihan Satrio.
"Outlook jangka panjang kami, IHSG tetap bullish. Akan tetapi, konsolidasi yang sedang berlangsung pada tren jangka menengah, membuat kami menyarankan para pemodal untuk berhati-hati dalam melakukan positioning," jelasnya,
Analis First Asia Capital David Sutyanto memberikan penjelasan serupa. Pemodal juga mengkhawatirkan memburuknya perekonomian global yang juga cukup mempengaruhi IHSG hari ini secara signifikan.
IHSG masih cenderung untuk terkoreksi. "Support 4.960 dengan target resistance terdekat 5.050," kata David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News