kontan.co.id
banner langganan top
Selasa, 14 Januari 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

Dua faktor ini bikin saham Bukit Asam (PTBA) semakin atraktif


Kamis, 30 April 2020 / 16:14 WIB
Dua faktor ini bikin saham Bukit Asam (PTBA) semakin atraktif
ILUSTRASI. Suasana penambangan batubara menggunakan bucket wheel escavator di lokasi penambangan batubara PT. Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (20/5). Pelemahan harga batubara ditambah sentiment penyebaran Covid-19 dipercaya akan menekan kinerja


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga batubara ditambah sentimen penyebaran Covid-19 dipercaya akan menekan kinerja emiten batubara, salah satunya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Selain itu, cuaca buruk juga menjadi kendala bagi operasional Bukit Asam.

Dalam risetnya, Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan per kuartal I-2020, PTBA mencatatkan produksi batubara yang lebih rendah, yaitu 5,5 juta ton (-3,6% year-on-year/yoy). Cuaca buruk yang terjadi di daerah konsesi pertambangan memukul produksi batubara PTBA utamanya dalam dua bulan pertama tahun 2020.

Baca Juga: Penurunan harga batubara bikin laba bersih Bukit Asam (PTBA) turun 20,5% di kuartal I

Selain itu, mengingat harga batubara yang terus melemah, emiten pelat merah ini memutuskan untuk memberikan panduan yang lebih rendah terhadap harga jual rata-rata atau average selling price (ASP), yakni Rp740.000 - 744.000 per ton untuk kuartal I-2020 (ASP pada kuartal I-2019 senilai Rp 772.000 per ton).

Dengan asumsi tersebut, Stefanus memproyeksikan laba bersih PTBA bisa menurun pada kuartal I-2020. Benar saja, hari ini PTBA mengumumkan laporan keuangannya untuk periode kuartal I-2020 dengan hasil pendapatan dan laba bersih yang lebih rendah dari tahun lalu.

Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan senilai Rp 5,12 triliun, turun 4,01% secara year-on-year. Sementara itu, laba bersih PTBA turun 20,5% menjadi Rp 903,24 miliar.

Sementara itu, Covid-19 mulai memengaruhi penjualan batubara pada pertengahan Maret 2020 karena adanya aksi lockdown di India. Di sisi lain, negara ini menyumbang sekitar 10% dari volume penjualan PTBA pada tahun 2019.

Baca Juga: Hari ini 20 Gerai Matahari dibuka kembali, saham LPPF naik tipis 2,09%

“Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan berupaya untuk menjual batubara ke pasar lain seperti Taiwan, Korea Selatan dan Jepang. Namun, dengan adanya Covid-19 diperkirakan akan semakin melunakkan permintaan batubara global dan domestik pada kuartal mendatang,” tulis Stefanus dalam riset, Jumat (24/4).

Sebelumnya, PTBA mengindikasikan bahwa emiten tambang batubara ini akan membagikan dividen dengan rasio pembayaran antara 75% - 80% dari laba bersih 2019. Adapun rasio pembayaran atau Dividend Payout Ratio (DPR) akan ditentukan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) berikutnya.

Oleh karena itu, dengan laba bersih Rp 4.1 triliun dan dengan asumsi DPR 75% - 80%, Stefanus memperkirakan dividen PTBA akan menjadi Rp 272 - Rp 290 per saham. Inilah yang menjadi daya tarik dari saham PTBA.

Hemat Stefanus, saham PTBA juga semakin menarik dengan adanya diversifikasi bisnis jangka panjang, yakni di segmen pembangkit listrik dan proyek gasifikasi batubara ke dimethyl ether atau DME.

Baca Juga: Tambah armada, pendapatan Putra Rajawali (PURA) naik hingga 153% di 2019

Sebagai gambaran, saat ini PTBA tengah membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8. Terkait keberlanjutan pembangunan PLTU, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hadis Surya Palapa memastikan keberlanjutan dari proyek ini masih terus berjalan.

“Saat ini PLTU Sumsel 8 masih berjalan walaupun potensi keterlambatan sangat mungkin terjadi karena wabah Covid-19 nampaknya masih belum terlihat akan teratasi dalam waktu dekat,” ujar Hadis saat dihubungi Kontan.co.id, beberapa waktu lalu

Dus, Stefanus merekomendasikan beli (buy) saham PTBA dengan target harga Rp3.200 per saham. Pada penutupan hari ini, saham PTBA menguat 4,75% ke level Rp 1.875 per saham.

Baca Juga: Kuartal I 2020, Bakrie & Brothers (BNBR) merugi hingga Rp 279 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×