Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kondisi komoditas kelapa sawit yang layu membuat PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menahan belanja modal. Pada awal tahun, manajemen DSNG pernah mengungkapkan bahwa anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015 adalah sekitar US$ 70 juta sampai US$ 80 juta. Namun serapan capex tersebut turun dari rencana awal.
Direktur Utama DSNG Djojo Boentoro menyatakan, DSNG akan menyerap belanja modal atau US$ 40 juta sampai US$ 50 juta tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik dan penanaman kebun. Djojo mengakui bahwa DSNG memperlambat penanaman baru.
Meski begitu, ia yakin beberapa proyek tetap akan berjalan sesuai rencana. "Proyek tidak boleh ditunda. Karena itu mahal," ujarnya, di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Rabu, (2/9).
Tahun ini, DSNG menargetkan pertumbuhan kinerja sekitar 10% sampai 20%. Ini berarti DSNG memproyeksikan kenaikan laba sekitar Rp 714,65 miliar sampai Rp 779,62 miliar. Sementara pendapatan di target dengan kisaran Rp 5,37 triliun hingga Rp 5,86 triliun. Djojo menyebut, DSNG akan berusaha mempertahankan target tersebut.
Pada semester pertama, pendapatan DSNG menipis 12,5% dari Rp 2,56 triliun menjadi Rp 2,24 triliun. Sementara labanya rontok 55,3% dari Rp 362,57 miliar ke posisi Rp 162,04 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News